Pembatasan BBM Bersubsidi Akan Picu Kenaikan Harga

Antrean sepeda motor membeli BBM di SPBU
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita.

VIVAnews – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif, mengatakan pembatasan Bahan Bakar Minyak bersubsidi sejauh ini, belum menganggu pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Jabar.

Menurut Ferry jika ada pengaruh dari kebijakan, maka pembatasan BBM bersubsidi berpotensi besar mendongkrak harga barang, termasuk kebutuhan pokok.

“Itu tidak lantas akan berdampak pada distribusi barang. Memang ada kemungkinan ke arah sana. Tapi saya kira kalau distribusi barang-barang kebutuhan pokok itu tidak akan terlalu terpengaruh oleh situasi dan kebijakan ini,” katanya, Senin 26 Agustus 2014 malam.

Kepanikan yang terjadi di masyarakat menurutnya akan memperburuk situasi. Sehingga keberadaan BBM bersubsidi menjadi langka karena konsumsi berlebihan dan ditimbun pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Sehingga ketika terjadi kelangkaan menurutnya para pelaku usaha akan mencarinya sekalipun harus membelinya dengan harga tinggi agar usahanya tetap berjalan dan pendistribusian barang tetap lancar.

“Justru yang perlu diantisipasi dari kebijakan ini bisa memicu naiknya harga kebutuhan pokok di pasaran dan terjadinya inflasi,” ungkap Ferry.

Meski pembatasan belum mengganggu distribusi sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Namun, kepanikan sudah terjadi dalam beberapa terakhir di sejumlah wilayah yang selama ini jadi jalur utama lalu lalang kendaraan pengangkut bahan bakar seperti di wilayah pantai utara Jabar.

Di Kota dan Kabupaten Cirebon, dikabarkan antrean warga yang hendak membeli BBM bersubsidi kerap terjadi di sejumlah SPBU, dalam lima hari terakhir. Mereka sengaja membeli BBM bersubsidi untuk dijual kembali secara eceran.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024