Aksi Usir Setan Warnai Pelantikan DPRD Jawa Tengah

Aksi usir setan di DPRD Jawa Tengah
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews
VIVAnews -
Mobil Sedan Ludes Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri, Polisi Langsung Olah TKP
Pelantikan 100 anggota DPRD Jateng periode 2014-2019 di Gedung DPRD diwarnai aksi usir setan oleh kalangan mahasiswa, Rabu 3 September 2014.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

Aksi tersebut ditunjukkan untuk mengawal kinerja DPRD periode 2014-2019 lebih baik lagi dan menepati semua janjinya sewaktu kampanye.
Pendidikan Inklusif: Menakar Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia


Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia perwakilan Jawa Tengah itu datang dengan membawa berbagai atribut, seperti spanduk dan menutup muka mereka dengan topeng.


Selain berorasi, mereka juga melakukan aksi teaterikal pengusiran setan di depan gerbang DPRD Jateng. Aksi ini dilakukan oleh tiga orang yang memperagakan penaburan bunga dan doa-doa agar setan bisa pergi dari gedung dewan.


"Kami usir setan-setan yang akan mempengaruhi anggota DPRD terlantik, yang menyebabkan mereka lupa akan janji-janjinya sewaktu kampanye dulu," ujar Ketua BEM Undip, Taufiq Aulia Rahmat.


Ia menambahkan, 100 anggota DPRD Jateng yang dilantik sebetulnya adalah orang-orang baik. Namun ditakutkan, akibat ulah "setan-setan" yang berada di gedung dewan menyebabkan mereka lupa akan janjinya.


"Jadi setelah kami usir, mereka harus menjalankan fungsi dan tugasnya. Termasuk tidak bermalas-malasan menghadiri paripurna," kata dia.


Taufiq mencontohkan kasus mencolok di DPRD Jateng adalah gagalnya penyelenggaraan pemerintahan karena kasus korupsi APBD 2012 yang dilakukan oleh Ketua DPRD Jateng, Murdoko. Kasus itu, kata Taufiq, menyebabkan kerugian uang rakyat senilai Rp4,75 miliar.


Selain itu, kata Taufiq, DPRD sebelumnya juga dianggap belum memiliki keterbukaan tentang anggaran, khususnya keterbukaan pembuatan APBD Jateng. Hal itu dibuktikan dengan berbagai kasus bantuan sosial (Bansos) dan Hibah Provinsi Jateng yang dari tahun ke tahun terus bermasalah.


"DPRD yang baru juga kami tuntut untuk menciptakan produk hukum yang pro-rakyat dan memenuhi target-target program yang dirumuskan," ujar Ketua BEM Universitas Negeri Semarang (Unes), Tutur Prasetyo.


Aksi yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, berlangsung tertib dengan penjagaan ratusan aparat kepolisian yang sejak pagi telah menjaga kawasan gedung DPRD. Setelah pelantikan anggota dewan selesai, massa juga membubarkan diri dengan tertib.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya