PNS Demo Penganiayaan Camat, Pelayanan Kabupaten Buru Lumpuh

Ilustrasi/kekerasan
Sumber :
  • iStock
VIVAnews
Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian
- Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Buru, Maluku, berunjuk rasa turun ke jalan di pusat kota pada Kamis, 11 September 2014. Mereka memprotes penganiayaan oknum Polisi terhadap seorang camat di kabupaten itu pada Selasa lalu.

Cegah Kontaminasi Bromat Berlebih pada Air Minum, Pemerintah Diminta Proaktif

Aksi unjuk rasa itu melumpuhkan aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Tak ada pelayanan publik di kantor-kantor pemerintahan karena nyaris seluruh aparatur negara di kabupaten itu ikut turun ke jalan. Mereka berjalan dan sebagian mengendarai sepeda motor mengelilingi kota.
Tukang Parkir Liar di Bekasi Serobot Lahan Warga, Ditegur Malah Ngamuk


Sempat terjadi keributan antara massa PNS dengan aparat Kepolisian yang mengamankan aksi tersebut. Bahkan, nyaris terjadi baku pukul antara massa dengan Polisi.


Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Brigadir Jenderal Polisi Murad Ismail, sebelumnya telah mengatakan bahwa enam oknum Polisi yang menganiaya seorang camat itu telah ditahan. Tiga di antara mereka diduga terlibat langsung menganiaya camat tersebut.


Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa, 9 September 2014. Enam anggota Kepolisian Resor Kabupaten Buru memukuli Camat Waplau, Azis Tomia. Korban babak-belur bahkan sempat pingsan. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Namlea tapi kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Tentara Ambon.


Menurut adik korban, enam oknum Polisi itu dalam keadaan mabuk saat memukuli kakaknya. Ia mencium aroma alkohol dari mulut polisi-polisi tersebut. “Napas yang keluar dari mulut mereka bau alkohol,” kata Asriadi Tomia, adik korban.


tvOne/Harry Radjabaykolle
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya