Tari Saman ala Prajurit Meriahkan Perayaan HUT TNI di Aceh

Tari Saman ala Prajurit Merihkan Perayaan HUT TNI di Aceh
Sumber :
VIVAnews
Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia
- Sebanyak 52 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) menampilkan tarian saman pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 TNI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 7 Oktober 2014. Penampilan prajurit itu memukau ribuan masyarakat yang hadir di lokasi.

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Uacara peringatan hari lahir TNI itu dimulai pukul 09.00 WIB. Usai upacara, sejumlah prajurit TNI menyaksikan penampilkan seni tari saman, yang ditampilkan 52 rekan mereka. Dipertunjukkan 13 gerakan khas Aceh yang biasa ditampilkan pada saman, di antaranya,
Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia
aroe pulo pinang, Ie meupuseng, gayo, si jeumpa mirah, saman gayo 2, dan
Ie laot aroe meupulo.


Namun, para prajurit ini tidak mengenakan pakaian adat Aceh sebagaimana lazim penari saman. Sebagian dari mereka memakai baju berwarna merah, sebagian lagi menggunakan baju berwarna putih. Pada bagian bawah, mereka menggunakan celana loreng TNI.


Penonton terkagum-kagum dengan penampilan para penari tersebut yang menari begitu baik dan lincah, meski sesekali masih terlihat canggung. Hal itu karena mereka bukan hanya anggota TNI yang berasal dari Aceh, namun juga dari luar Aceh.


“Penarinya campuran, ada dari Bali, Papua, Jawa Timur, Sulawesi Kalimantan, Surabaya, semua dari Sabang sampai Merauke,” kata Raisa Agustina, pelatih saman para prajurit TNI tersebut kepada
VIVAnews.


Selain penampilan tari Saman, ada juga sejumlah atraksi seni bela diri. TNI juga memamerkan sejumlah kendaraan tempur beserta pasukannya.


Peran TNI menjaga perdamaian Aceh


Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Infantri Hipdizah, mengatakan, usaha TNI dalam menjaga perdamaian Aceh adalah dengan cara menegakkan kembali pilar-pilar kebangsaan. Menurutnya, wawasan tentang kebangsaan mampu menjaga keutuhan NKRI di Aceh.


“Peran TNI sebagai alat pertahanan, menegakkan lagi wawasan kebangsaan, NKRI, Pancasila, terutama pilar-pilar kebangsaan itu yang harus betul-betul kita sosialisasikan dan juga UUD 45,” kata Hipdizah.


Ia menambahkan, jika wawasan dan pengetahuan tentang kebangsaan serta penegakan pilar-pilar negara tidak dilakukan, akan terjadi perpecahan. Pilar-pilar kebangsaan merupakan tiang sebuah negara yang berdaulat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya