- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab atau dikenal sebagai Habib Rizieq menyatakan bahwa organisasinya tak peduli dengan situasi keamanan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada 20 Oktober 2014. Ia mengaku, FPI fokus pada agenda penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Itu urusan polisi menjaga keamanannya. FPI tidak mengurus itu, kami sekarang lagi fokus melengserkan Ahok," kata Rizieq kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2014.
Sebelumnya Rizieq mengatakan, ia mendukung aksi penolakan Ahok yang akan menjabat gubernur menggantikan Joko Widodo. Menurutnya, Ahok arogan, kerap melontarkan pernyataan sinis dan menghina para pejabat dan anggota DPRD DKI, bahkan kepada bawahannya.
"Ahok arogan dan tidak sopan terhadap para pejabat dan bawahannya," ujar Rizieq.
Sesuai Undang-Undang, kata Rizieq, seorang Gubernur dan Wakil Gubernur harus menjaga norma agama dan budaya sebagai kearifan lokal setempat.
"Ahok tidak memenuhi itu. Secara konstitusi, Ahok sudah melanggar dan sudah saatnya Ahok dilengserkan oleh DPRD dengan hak interpelasi," kata dia.