Taruna Politeknik Pelayaran yang Meninggal Mengalami Luka Lebam

Ilustrasi.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini
- Mahasiswa taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Rio Arsa Kusuma Bahari, yang meninggal pada Rabu, 15 Oktober 2014, dilaporkan mengalami luka lebam di bagian tubuhnya. Tapi, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang tak menyebutkan letak luka lebam itu.

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

"Ada luka lebam tapi saya kurang tahu penyebabnya," ungkap pejabat Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Roemani, Mardliyah, saat dikonfirmasi di Semarang, Kamis, 16 Oktober 2014.
Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat


Rio dirawat di Rumah Sakit itu pada Rabu malam pukul 11.30 WIB. Namun, karena kondisinya sudah meninggal dunia, Rumah Sakit tidak bisa melakukan pengobatan kepada Rio. Rumah Sakit mengaku telah melakukan pemeriksaan pada jasad Rio sebelum diambil oleh pihak keluarga.


Saat hendak dibawa ke Rumah Sakit, kata dia, tubuh Rio sudah terkulai lemas. Bahkan, saat sampai di Rumah Sakit, Rio sudah sudah meninggal dunia.


"Saat ini jenazahnya sudah dibawa oleh pihak keluarga sekitar pukul 03.00 pagi hari tadi," kata Mardliyah.


Tak ditemukan luka


Diberitakan sebelumnya, Rio meninggal setelah mengikuti rangkaian pelatihan kampus. Sebelum meninggal, Rio sempat melakukan aktivitas apel taruna bersama sejumlah teman seangkatannya di kampus pada sekitar pukul 22.00. Seperti biasa, saat itu kegiatan yang dilakukan adalah apel malam.


Saat mengikuti acara wajib itu, Rio tiba-tiba pingsan. Taruna asal Kecamatan Ambarawa, Semarang, itu dilarikan ke Rumah Sakit Roemani. Tapi nyawanya tak tertolong. Ia meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.


Kepala Kepolisian Sektor Semarang Selatan, Komisaris Polisi Yuni, mengaku masih menyelidiki penyebab pasti meninggalnya Rio. Katanya, hasil visum sementara tidak ditemukan luka di tubuh taruna itu. "Ia mendadak pingsan dalam kondisi baris saat apel malam. Tapi saat ini masih dikembangkan, termasuk memeriksa saksi mata," ujarnya.


Kepala Hubungan Masyarakat Politeknik Ilmu Pelayaran, Hartanto, memastikan meninggalnya Rio akibat sakit biasa. Sebab dari hasil visum dokter tidak ditemukan adanya luka penganiayaan. "Dari hasil dokter juga tidak ditemukan luka di sekujur tubuhnya," ujarnya.


Apel malam


Kegiatan apel malam yang diikuti Rio bertujuan untuk mengecek sejumlah kamar taruna. Apel itu digelar pukul 22.00 WIB kemarin. Ketika kejadian, Rio berdiri paling kiri di antara rekan sekamarnya. Namun entah kenapa dia tiba-tiba terjatuh terlentang di kasur. Dia lantas dibawa ke Rumah Sakit tapi tak tertolong.


Kepolisian Sektor Semarang Selatan masih memeriksa sejumlah saksi mata untuk mengungkap penyebab kematian Rio.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya