Pembobol Bank CIMB Niaga Rp22,4 Miliar Ternyata Karyawan

Ilustrasi gedung CIMB Niaga
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Direktorat Tindak Pidana Khusus Badan Reserse Kriminal Polri berhasil mengungkap kasus pencurian dana Bank CIMB Niaga di Cabang Pangkal Pinang. Mereka membobol bank tersebut menggunakan User ID palsu, milik salah satu karyawan berinisial NS.

Direktur Tindak Pidana Khusus, Brigadir Jenderal Polisi Kamil Razak mengatakan, pada tanggal 17 Oktober 2014, pihaknya menerima laporan dari pihak bank yang menyatakan bahwa ada perbedaan saldo dalam pencatatan internal bank, ketika mereka tengah melakukan laporan akhir bulan.

Saat ditelusuri, tindak pidana tersebut ternyata dilakukan oleh dua orang karyawan yang bekerja di CIMB Niaga Pusat, Jakarta.

"Tersangka SN dan ST bekerja di bank tersebut sebagai IT dan mereka sudah merencanakan pembobolan itu dari jauh-jauh hari," kata Kamil dalam konferensi persnya di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2014.

Bukan hanya itu, ST dan SN memanfaatkan korban D yang juga pegawai CIMB bagian keuangan untuk mendapatkan kode rekening CIMB. Kode yang sudah didapatkan itu diketahui adalah kode bank di setiap wilayah.

"Mereka beralasan pada D, kode itu untuk memperbaharui sistem hingga dipilihlah CIMB Cabang Pangkal Pinang," Kepala Subdit Perbankan Bareskrim Polri, Komisaris Besar Umar Said menambahkan.

Dalam pelaksanaannya, ST alias SHS dan SN alias SS tidak bekerja sendiri. Mereka dibantu oleh dua orang lainnya, yaitu WW alias MSP dan RM, dimana keduanya diberikan imbalan sebesar sebesar US$100 ribu.

Rekening Fiktif

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Kamil menjelaskan, tersangka ST dan SN meminta pada RM untuk membuka rekening fiktif di bank CIMB di kawasan Jakarta. Namun RM melimpahkannya pada tersangka WW.

Dalam hal ini, RM bertugas mencari money changer untuk menukarkan uang hasil pembobolan di CIMB Niaga Cabang Pangkal Pinang ke dalam kurs dolar. Sementara RT dan SN memantau sistem CIMB Pangkal Pinang dengan menggunakan remote desktop.

"Uang tersebut sudah masuk ke rekening fiktif sebesar Rp22,4 miliar. Namun untuk ditukarkan dalam kurs dolar, mereka meminjam dana pada PT Gada, sehingga dikirimkanlah dana sesuai permintaan," kata Kamil.

Meski demikian, PT Gada tidak mengetahui kalau uang tersebut merupakan hasil pembobolan sebuah bank swasta. Ketika uang sudah masuk dalam rekening fiktif itu, SN, ST, WW, dan RM mengambil uang tersebut sebanyak US$500 ribu.

"ST mendapat bagian US$200ribu, SS, WW, dan RM menerima hasil kejahatan masing-masing US$100 ribu," jelas Kamil.

Hingga saat ini, keempat tersangka telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Bahkan penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka, guna mendalami keterlibatan para pelaku.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI
Pembunuh perempuan open BO di Pulau Pari

Pengakuan Pembunuh Wanita Open BO yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Pembunuh wanita 'open BO' berinisial R (35) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengaku menyesal atas perbuatannya menghabisi nyawa korban. Nico pun mengungkap alasannya teg

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024