UNM Minta Ganti Rugi Fasilitas Kampus yang Dirusak Polisi

Bentrokan Antara Polisi dan Mahasiswa Tolak Rencana Kenaikan BBM di Makassar
Sumber :
  • ANTARA/Yusran Uccang
VIVAnews
Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X
- Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, meminta ganti rugi kepada polisi atas fasilitas kampus yang dirusak oknum aparat keamanan itu, kemarin. Di antaranya, kaca jendela gedung yang pecah, ruang perkuliahan yang rusak, termasuk mobil seorang dosen.

Megawati Kirim Surat Amicus Curiae kepada MK, Ganjar Sebut Terilhami Sosok Kartini

Kampus UNM, seperti disampaikan Pembantu Rektor III, Heri Tahir, juga mendesak Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menindak tegas dan menghukum oknum polisi yang terlibat dalam aksi kekerasan itu.
RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur


Begitu juga jika ada mahasiswa UNM yang terbukti memprovokasi atau terlibat dalam aksi anarkis itu, Heri meminta Polisi tak segan memproses hukum. Katanya, meski unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) itu adalah bagian dari aspirasi rakyat, tak boleh ada tindakan kekerasan.


Meski sejumlah fasilitas kampus rusak, aktivitas perkuliahan mahasiswa tetap berjalan seperti biasa. Pengawai kampus sudah membersihkan pecahan kaca dan batu yang berserakan di dalam kampus dan ruang perkuliahan.


Aksi unjuk rasa mahasiswa UNM berakhir bentrok dengan aparat Kepolisian, Kamis, 13 November 2014. Wakil Kapolrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi Totok Lisdiarto, terkena anak panah di bagian kanan bawah ketiak. Polisi membabi-buta membubarkan aksi demo, termasuk menyasar wartawan yang meliput unjuk rasa itu.


Waldy, wartawan Metro TV, dan Iqbal Lubis, fotografer Koran Tempo Makassar, menjadi sasaran amuk polisi. Kepala Waldy terluka dihantam aparat saat menyisir kampus UNM.


Kejadian ini berawal saat ratusan mahasiswa UNM berunjuk rasa dengan cara menutup jalan protokol. Masyarakat yang hendak melalui jalur tersebut harus memutar balik.


Aksi itu diresponss Polisi dengan membubarkan paksa para pengunjuk rasa, lalu terjadi saling serang antara polisi dengan mahasiswa. Sejumlah mahasiswa dikeroyok hingga luka. Waldy dan Iqbal yang meliput penangkapan mahasiswa itu dipukuli hingga berdarah.


Muhammad Noer/Makassar
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya