Warga Perbatasan Eksodus ke Malaysia, Ini Reaksi JK

Jusuf Kalla
Sumber :
  • satu jam lebih dekat-tvOne

VIVAnews - Ratusan warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berbondong-bondong memasuki wilayah Malaysia untuk mencari nafkah. Bahkan, sebagian besar warga di perbatasan ini memilih jadi warga negara Malaysia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai persoalan ini. Kalla mengaku tak heran jika banyak warga di perbatasan eksodus untuk menjadi warga negara Malaysia.

"Warga negara yang jadi warga negara Malaysia itu biasanya generasi kedua, kalau generasi pertama tidak," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 14 November 2014.

Kata Kalla, generasi kedua itu biasanya memang sudah bersekolah di Malaysia. Meski begitu, menurut Kalla, untuk menjadi warga negara Malaysia itu sangat sulit. Tidak serta-merta WNI dengan mudah bisa menjadi warga Malaysia.

"Tidak gampang jadi warga Malaysia," kata dia.

Terkait banyaknya warga Indonesia yang menggantungkan hidup di Malaysia, Kalla justru senang.

"Bahwa banyak WNI yang bekerja (di Malaysia) itu bagus, itu baik. Di mana-mana kan WNI bisa bekerja, di Arab Saudi juga banyak," ujar dia.

Diketahui, banyak warga yang memilih menggantungkan hidupnya di Malaysia ketimbang di Indonesia. Di Malaysia, mereka biasa berdagang atau bekerja di perkebunan sawit. Karena hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk ke Malaysia.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

Kalla pun tak khawatir jika ada wilayah di Nunukan diklaim oleh Malaysia. Dia yakin, Malaysia tidak akan sembarangan mengklaim wilayah Indonesia.

"Selama jelas perbatasannya, patokannya, jelas orang Indonesia di situ, nggak mungkin mereka mengatakan itu. Kalau itu dilanggar, ya berhadapan sama hukum. Juga kita bisa bicarakan baik-baik dengan Malaysia," ujar Kalla.

Baca juga:

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024


5 Fakta Menarik Inter Milan Juara Serie A Musim 2023/2024


Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024