Seorang Warga Tewas Diamuk Gajah Liar di Aceh

Patroli Gajah
Sumber :
  • ANTARA/ Irwansyah Putra

VIVA.co.id - Sekawanan gajah liar mengamuk di areal perkebunan di Kampung Musarapakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu pekan lalu. Akibatnya, Husna (38 tahun), warga Dusun Gedok, desa setempat, tewas dengan luka yang cukup parah.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika Husna bersama suaminya, Fadli (52 tahun), dan anaknya, Mudewali (4 tahun), beristirahat di sebuah rumah kebun di desa setempat. Sekitar pukul 21.00 WIB, sekawanan gajah datang dan mulai merusak rumah mereka.

Bermaksud untuk menyelamatkan diri, Fadli bersama istri dan anaknya memilih berlari keluar rumah dengan cara menghancurkan dinding rumah. Mereka berlari ke arah berbeda. Sambil menggendong putranya, Husna berlari ke arah perkampungan yang berjarak 300 meter.

“Awalnya Fadli bersama istri dan anaknya mereka sempat bertahan beberapa saat di dalam rumah, tetapi karena gajah mulai merusak pondok, mereka pun berlari keluar menyelamatkan diri,” ujar Camat Pintu Ritme Gayo, Mukhtar, kepada wartawan, Senin, 26 Januari 2015.

Nasib sial ditemui Husna. Ketika berlari menyelamatkan diri, ia malah bertemu kawanan gajah lain. Husna menjadi korban. Dia meninggal akibat amukan gajah. Anak dan suaminya selamat.

Diselamatkan gajah

Kisah dramatis terjadi kala Husna bersama anaknya dihadang kawanan gajah liar. Warga setempat menceritakan, Mudewali diselamatkan sekelompok kawanan gajah liar itu.

Warga mengisahkan, ketika berjumpa dengan kawanan gajah lain, Husna bersama anaknya dihalau gajah dengan menggunakan belalainya sehingga Mudewali terjatuh dari gendongan Husna. Lalu gajah itu mengangkat Mudewali dengan belalainya dan menaruhnya di bawah pohon.

Mudewali ditemukan warga dengan selamat di bawah pohon. Tak lama kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, warga bersama personel Kepolisian yang mencari keluarga itu, juga berhasil menemukan Husna. Namun perempuan itu mengalami luka parah.

Cegah konflik manusia vs gajah

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Genman S Hasibuan, kepada VIVA.co.id, mengaku prihatin atas kejadian itu. Katanya, BKSDA bersama pemerintah daerah setempat segera melakukan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Komunikasi dan koordinasi dengan pemda Bener Meriah sudah berkomitmen untuk secara bersama melaksanakan penanganan terhadap konflik manusia dengan gajah liar yang terjadi di Bener Meriah,” ujar Genman.

Menurutnya, tim koordinasi dan satuan tugas penanggulangan konflik antara manusaia dan satwa liar yang akan dibentuk Gubernur Aceh juga sudah masuk dalam tahap finalisasi difasilitasi Dinas Kehutanan Aceh. “Mandat Permenhut (Peraturan Menteri Kehutanan) Nomor 48 Tahun 2008 tentang pedoman penanggulangan konflik antara manusia dengan satwa liar,” katanya.

Namun butuh investasi yang tidak sedikit untuk mewujudkan program penanggulangan konflik itu. Katanya, hingga kini pembiayaan untuk penanggulangan itu masih berproses di tingkat pemerintah daerah.


Baca juga:


Petugas Bongkar Praktik Penjualan Satwa Langka di Surabaya


Bandar Satwa Dilindungi Diringkus Petugas
Temuan Ikan Aneh di Minahasa Diperkirakan Jenis Hiu

Sampel DNA Ikan Aneh di Minahasa Dikirim ke Eropa

Sementara diperkirakan jenis hiu, spesies baru.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016