Dendam Sang Dukun Pengganda Uang

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Kepolisian Sektor Depok Barat, Yogyakarta menangkap seorang pemuda karena diduga telah menipu dengan berpura-pura sebagai dukun yang mampu menggandakan uang.

Kanit Reskrim Polsek Depok Barat, AKP Syahirul Awab, mengatakan, pemuda yang diamankan polisi bernama A (27 tahun) asal Jember, Jawa Timur.

A ditangkap saat sedang menggelar ritual gaib pengganda uang di kawasan wisata Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah. "Kami buru dia setelah mendapatkan laporan dari korban yang diduga telah ditipunya," kata Syahirul, Rabu 1 April 2015.

Syahirul menuturkan, A diduga telah memperdaya sejumlah warga dengan berpura-pura bisa menggandakan uang hingga puluhan kali lipat.

"Tergiur janji tersebut, pada 23 Maret 2015, para korban lalu menyetorkan uang kepada A untuk digandakan. Ad menyetor Rp5 juta, Ar Rp2 juta, Ga Rp13 juta dan Pr menyerahkan Rp20 juta," ujarnya.

Namun, para korban mulai curiga karena tenggat waktu yang diberikan pelaku, uang hasil penggandaan tak kunjung ada. Bahkan, pelaku sulit untuk dihubungi apalagi ditemui.

"Ketika bisa bertemu, pelaku minta bersabar karena proses penggandaan uang masih terus berlangsung," ujarnya.

Kecurigaan korban mulai bertambah setelah salah seorang korban mendengar kabar mengenai adanya penipuan dengan modus serupa yang dilakukan pelaku di Magelang.

Selama menjalani pemeriksaan tim penyidik Polsek Depok, A mengaku, telah beberapa kali melakukan aksi serupa di beberapa kota di Jawa Tengah.

Ingin Jago di Premier League? Dukun Ternyata Bisa Membantu

Dari tangan korbannya, Agung mengaku telah meraup uang tunai lebih dari Rp80 juta. "Itu baru pengakuan pelaku. Sangat mungkin korban penipuan akan bertambah dan uang hasil penipuan lebih banyak lagi," katanya.

Dendam Sang Dukun


Aksi penipuan yang dilakukan A bukan tanpa sebab. A mengisahkan, ia terpacu menjadi seorang dukun palsu pengganda uang sebagai upaya balas dendam atas aksi penipuan yang dilakukan seorang dukun sungguhan kepadanya.

"Saya pernah tertipu oleh orang yang suka supranatural dan usia penipu itu jauh lebih tua dari saya," katanya.

Menurut A, ia sudah menyukai dunia perdukunan sejak masih kecil. Namun, semua keahlian supranaturalnya digunakan untuk menipu orang lain.

"Kalau korban saya belum banyak," ujarnya.

Untuk dapat mengelabui korbannya, A memiliki ritual khusus. Dalam setiap ritualnya, A sengaja menyembunyikan uang tunai di bawah sesajen yang nantinya akan diperlihatkan kepada calon korban agar percaya uang itu adalah hasil ritual.

"Uang dimasukkan ke dalam kotak bersama sesajian. Setelah ritual selesai, uang yang ada dalam kotak bersama dengan sesajian saya bawa. Korban saya janjikan dalam beberapa hari lagi bertemu dan uangnya akan berlipat," katanya.

![vivamore="
Analisa Pengamat Jelang Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di MK
Baca Juga :"]
Survei Indikator: Mayoritas Publik Tak Setuju Hasil Pemilu yang Menangkan Prabowo-Gibran Dibatalkan




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya