- ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
VIVA.co.id - Abdur Rouf, adik ipar mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron, menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin 20 April 2015. Sidang perdana tersebut beragendakan pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum pada KPK.
Rouf didakwa telah menjadi perantara penerimaan uang suap Fuad Amin yang berasal dari PT Media Karya Sentosa (MKS).
"Terdakwa menerima uang secara bertahap, yang seluruhnya berjumlah Rp1,9 miliar dari Rp18,050 miliar yang diterima Fuad Amin," kata Jaksa Nurul Widiasih saat membacakan surat dakwaan Abdur Rouf.
Menurut Jaksa uang Rp 18,050 miliar tersebut merupakan pemberian dari Antonius Bambang Djatmiko (Direktur HRD PT MKS), Sardjono (Presiden Direktur PT MKS), Sunaryo Suhadi (Managing Director PT MKS) dan Achmad Harijanto (Direktur Teknik PT MKS) melalui Sudarmono.
Uang diberikan lantaran Fuad Amin pada saat menjabat Bupati Bangkalan telah mengarahkan tercapainya Perjanjian Konsorsium dan Perjanjian Kerjasama antara PT MKS dan PD Sumber Daya. Tak hanya itu, ia juga memberikan dukungan untuk PT MKS kepada Kodeco Energy Co. Ltd terkait permintaan penyaluran gas alam ke Gili Timur.
Jaksa menuturkan, pada sekitar bulan Februari 2014, Fuad Amin pernah mengenalkan Abdur Rouf kepada Antonius Bambang Djatmiko di kediaman Fuad di Jalan Cipinang Cempedak 2 Nomor 25 A, Cipinang, Jakarta Timur. Ketika itu Fuad mengatakan pada Antonius bahwa Rouf bisa menerima uang yang akan diserahkan sesuai dengan kesepakatan keduanya.
Menurut Jaksa, uang suap Rp1,9 miliar diterima Fuad melalui Rouf dilakukan dalam 3 kali penerimaan. Penerimaan pertama dilakukan pada tanggal 1 September 2014 di Carrefour Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Awalnya, Rouf disuruh Fuad untuk menghubungi Antonius guna menanyakan uang untuk dirinya. Keduanya menyepakati uang akan diserahkan di Carrefour. (ren)
