Lomba Busana Mirip Teroris, Ini Tanggapan Penulis Buku

Penulis novel Abidah El Khalieqy
Sumber :
  • Viva.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Abidah El Khalieqy penulis novel "Akulah Istri Teroris", dituduh bertanggung jawab dengan adanya isu lomba busana mirip istri teroris yang disandingkan dengan peluncuran novelnya tersebut.

Menguak Praktik Percaloan Sekolah Negeri di Depok

Ditemui di rumah makan Selaras, Kelapa Dua Depok, Abidah membantah tuduhan itu. Dia mengaku kaget dengan adanya lomba itu.

"Untuk lombanya bukan wewenang saya. Saya baru tahu juga lomba itu di FB (Facebook). Yang saya tahu, saya memang diundang penerbit, tadinya akan ada talkshow di Gramedia Depok. Nah, kalau saya tadi bicara dengan pihak event organizer, mereka buat lomba itu untuk guyon-guyonan," tutur wanita berhijab itu pada awak media, Minggu 31 Mei 2015.

Lebih lanjut Abidah menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan isu pro dan kontra yang terjadi usai peluncuran bukunya tersebut.

"Saya enggak khawatir, saya yakin ini di jalan yang benar. Kalau terkait lomba, sekali lagi saya tekankan, saya tidak tahu. Mungkin mereka (EO) punya alasan. Apakah mencari sensasi. Sebetulnya itu mungkin guyonan, mungkin untuk menarik audience," tuturnya.

Terkait adanya protes dari sejumlah kalangan atas cover novel tersebut yang menampilkan gambaran seorang wanita bercadar dengan warna ungu, penulis perempuan berkalung sorban ini juga punya alasan tersendiri.

"Harusnya jangan protes dulu tapi baca dulu bukunya. Cover-nya saya rasa sesuatu yang artistik. Saya mengapresiasi seperti ini. Ini menggunakan ungu yang berdarah-darah, ada maknanya," ujar dia.

Seperti diketahui, peluncuran novel ini tadinya bakal berlangsung di toko buku Gramedia. Namun hal itu batal dilakukan lantaran tidak mengantongi izin dari kepolisian. Terlebih, ketika adanya protes keras dari pihak Front Pembela Islam (FPI) atas lomba busana mirip istri teroris berhadiah Rp1 juta.

Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, AKBP Dwiyono menegaskan, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

"Segera sedang kami selidiki. Terkait pengamanan dan sebagainya masih menunggu proses hasil penyelidikan," kata Dwiyono.

Lebih lanjut, Dwiyono mengatakan, kepolisian belum bisa memberikan keterangan secara detail lantaran kasusnya masih dalam proses penyelidikan.

Terpisah, Ketua FPI Depok Habib Idrus Algadri berharap, acara itu segera dibatalkan dan pihak penyelenggara harus segera meminta maaf pada umat muslim.

"Apa pun alasannya, ini adalah penghinaan. Masa jilbab diidentikkan dengan hal negatif. Ini enggak benar. Saya minta, baik panitia maupun penyelenggara segera meminta maaf," kata Idrus.

Gramedia pun bantah

Sementara itu, Asisten Gramedia Depok, Aulia Siska membantah keras jika pihaknya akan mengadakan acara tersebut. Dia menegaskan, ajakan yang tersebar di situs jejaring sosial itu adalah bohong.

"Jadi begini ceritanya, ada multievent organizer, mau ngadain acara talkshow, namanya Pak 'A'. Untuk sampai saat ini, belum ada deal sama sekali terkait acara yang melibatkan salah satu nama bakal calon wali kota Depok itu," ujarnya.

Putri Indonesia Khawatir Narkoba Sudah Incar Bocah SD

"Tapi, ternyata mereka sudah melangkah sejauh itu. Dan perlu diketahui, kesepakatan dari kami enggak ada lomba seperti itu, hanya talkshow. Bukunya pun belum ada," kata Aulia.

Meski merasa dirugikan dengan kasus ini, Aulia mengaku pihaknya belum membawa kasus ini ke ranah hukum. "Sampai saat ini step kami baru meredam. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ke ranah hukum. Tergantung korporat," tuturnya.

Ilustrasi.

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat

Penemuan mayat terjadi di Cimanggis.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016