Sengketa Ambalat

Amien Rais: Pemerintah Harus Berani

VIVAnews – Sikap pemerintah Indonesia dalam menghadapi kasus blok Ambalat di mata Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, dinilai kurang tegas. Hal ini yang menyebabkan kedaulatan RI terus diinjak-injak Malaysia.

Hal ini diungkapkan mantan Ketua MPR ini dalam acara konsolidasi kader PAN dalam pemenangan SBY-Boediono di Hotel Sanur Paradise, Sanur, Kamis, 4 Juni 2009. 

"Kita ini dididik Bung Karno, Syahril, Bung Hatta, dan pendiri bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar dan berani. Bukan bangsa yang ragu-ragu, jadi kalau diultimatum nekat baru ambil action ya bentuknya harus perang biar sehat," kata Amien.

Cara yang pas untuk menghadapi Malaysia, menurutnya bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus memiliki harga diri dan kedaulatan. Jadi kalau ada negara pengganggu siapapun harus diultimatum untuk menghentikan gangguan mereka.

Tingkah Malaysia tak hanya kali ini saja dalam sengketa Ambalat, namun berulang kali juga mereka masuk wilayah Indonesia dan mencuri ikan. Pernah juga menyenggol kapal perang Indonesia, dan Amien menilai bahwa ini sama saja sikap menantang.

"Kita ini terlalu berbesar hati dan sangat dermawan sehingga kalau disenggol sekali ya nggak apa-apalah. Tapi kalau sudah tiga kali baru marah dan ini nggak boleh lagi," seloroh Amien.

Amien meminta agar Indonesia dapat bersikap tegas dan jangan melunak hanya terus menggunakan cara-cara diplomasi. Kalau hal ini yang dipakai, Amien berkeyakinan kalau Malaysia akan tetap menginjak-nginjak bangsa ini di kemudian hari.

 
Laporan: Wima Saraswati | Bali

Sama-sama dari Luar Kota, Anies-Cak Imin Baru Silaturahmi Lebaran di H+6 Idul Fitri
Tangkap layar CCTV oknum Polisi diduga aniaya istrinya.(istimewa/VIVA)

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Sebuah video viral di media sosial, menunjukkan seorang oknum polisi berinsial Bripka BS diduga melakukan penganiayaan dan kerap Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terha

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024