Alvin: Pengelolaan Minyak Indonesia Salah

VIVAnews-Tim Ekonomi pasangan JK-Wiranto, Alvin Lie, mengatakan kebijakan perminyakan Indonesia memang sudah salah selama puluhan tahun. Diawali di era pemerintahan Soeharto.

"Minyak kita itu tidak dikelola oleh kita sendiri. Tapi dikelola oleh asing dan dengan sistem kontrak pula," kata Alvin dalam debat tim ekonomi calon presiden di Jakarta, Kamis 11 Juni 2009.

Alvin menyebutkan 35 persen produksi nasional minyak Indonesia dikelola Chevron. Menurutnya, angka itu harus direvisi. "Itu besar," katanya.

Alvin mengaku sempat kecewa pada sikap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Poernomo Yusgiantoro saat rapat kerja dengan DPR beberapa waktu lalu. "Saya tanyakan bagaimana swasembada minyak kita. Dia (Purnomo) angkat tangan seolah kita tidak akan pernah bisa swasembada minyak," kata Alvin.

Alvin mengutip perkataan Purnomo saat itu bahwa Indonesia tidak perlu swasembada asalkan akses ke pasar ada. Selama Indonesia memiliki kemampuan untuk membeli, Menteri ESDM menilai itu sudah cukup."Saya tak percaya kita menganut kebijakan energi yang seperti itu," kata Alvin.

Dalam pandangan Alvin, Indonesia harus mengurangi konsumsi minyak agar bisa swasembada minyak. Ia menilai penggunakan minyak Indonesia tidak efisien. Hal itu ditandai dengan mayoritas penggunaan minyak adalah untuk kendaraan pribadi.

Kenapa masyarakat lebih suka dengan menggunakan kendaraan pribadi? "Karena angkutan umum kita tidak bisa diandalkan. Sehingga akhirnya menimbulkan kemacetanlah di jalan-jalan." Jika kemacetan itu bisa diatasi pemerintah, maka Alvin menilai konsumsi minyak pun bisa ditekan.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik
Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan atas kasus kebakaran toko bingkai Mampang di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang menewaskan tujuh orang.

RS Polri Sebut Jasad Kebakaran Toko Frame Mampang Luka Bakar Sampai 100 Persen

Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran Toko Frame dan Galeri bernama 'Saudara Frame' di Mampang Prapatan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024