Narkoba dan Kekerasan Seks Jadi Perhatian Kemensos

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Tingginya kasus penyalahgunaan Narkoba dan juga maraknya kasus pornografi dan kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia, membuat Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, menaruh perhatian khusus pada kedua hal yang merusak generasi bangsa tersebut.

Pemerintah Diminta Gencar Advokasi Korban Kekerasan Seksual

Fokus kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) sekarang akan lebih menitikberatkan kepada penanggulangan dua hal yang saat ini menjadi masalah sosial.

"Kita ingin fokus pada dua hal yang pertama adalah narkoba yang kedua adalah soal pornografi kekerasan dan kekerasan seksual. Jadi ini akan menjadi besaran dari pusat penyuluhan sosial yang ada di Kemensos," kata Khofifah saat ditemui usai acara Jambore IPENSI di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis 13 Agustus 2015

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga mengungkapkan alasan mengapa saat ini Kemensos RI cenderung fokus kepada penanggulangan penyalahgunaan Narkoba.

"Karena ini jadi fokus besar presiden, lalu jadi PR besar bangsa kita. Bisa kita bayangkan kalo setaun itu, pada 2015 saja sudah tembus Rp63 triliun uang masyarakat dibelanjakan untuk narkoba. Bayangkan kalau Rp63 triliun itu digunakan untuk UKM, itu kan sudah meningkatkan produktivitas ekonomi yang luar biasa," ujarnya

Selain narkoba, dia juga menjelaskan kenapa Kemensos RI memasukkan pornografi dan kekerasan seksual terhadap anak sebagai fokus kemensos saat ini.

"Kemudian kedua kenapa terkait pornografi dan kekerasan seksual, karena ternyata baik yang mengupload ataukah yang mengunduh pornografi di internet itu, kita termasuk signifikan di dunia. Jadi hal seperti ini harus kita lakukan secara berseiring, untuk penyelamatan generasi bangsa," ujarnya.

Khofifah juga mengungkapkan suatu hal yang cukup mengagetkan, bahwa tenyata saat ini Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia terkait kasus pornografi anak

"Kebetulan yang terupload dan yang terdownload itu ternyata di indonesia ini masih sangat signifikan dibanding dengan negara lain di dunia. Terutama untuk paedofil, kita masih kedua terbesar dan pornografi anak di Asia kita nomor satu. Itu akan menjadi pusat penyuluhan sosial," ujarnya

Khofifah juga berpesan kepada para orangtua dan juga anak- anak di Indonesia agar lebih waspada lagi dan jangan sampai menjadi korban kedua hal negatif tersebut.

"Ya anak-anak harus sudah diantisipasi kemungkinan kemungkinan dia akan menjadi korban eksploitasi dari kepentingan ekonomi pihak pihak yang melakukan eksploitasi seksual," katanya.

Penjahat narkoba

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

'Penjara kita itu mayoritas diisi terpidana narkoba.'

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016