Dua WNI Disandera Kelompok Bersenjata di Perbatasan RI-PNG

Tentara Papua Nugini
Sumber :
  • Dok. Kementerian Pertahanan Australia

VIVA.co.id - Dua warga Negara Indonesia dikabarkan disandera oleh kelompok Orang Tak Dikenal (OTK), setelah sebelumnya dinyatakan hilang pasca penembakan terhadap warga Rabu, 9 September lalu di Kampung Skopro Distrik Arsi Timur Kabupaten Keerom.

Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

Kedua warga itu diduga dibawa OTK  menuju Skowtiau Papua Nugini PNG

Konsulat RI di Vanimo PNG Elmar Iwan Lubis melalui surat elektroniknya Sabtu, 12 September 2015, mengatakan, pihaknya mendapatkan kabar tersebut , pasca terjadinya penembakan di Arso Timur yang melukai satu WNI, beberapa hari lalu.
Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL

"Kami telah menerima informasi mengenai adanya dua WNI yang masih dinyatakan hilang dalam kejadian penembakan terhadap warga Negara Indonesia di Kampung Skopro Keerom beberapa hari lalu. Kedua WNI diduga dibawa OTK ke  Kampung Skouwtiau Papua Nugini," ujar Lubis.
Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur Masih Timpang

Lubis mengaku menerima informasi terkait adanya dua WNI ditawan di wilayah PNG dari Tentara PNG. "Kondisi kedua  WNI ini disebutkan berada dalam keadaan baik," kata dia.

Tentara PNG juga sudah melakukan upaya pembebasan terhadap kedua warga PNG itu dari kelompok OTK. Secara resmi, Konjen RI sudah meminta bantuan kepada militer PNG untuk membantu pembebasan WNI yang ditawan.

"Kepada pihak tentara PNG, Konsulat menekankan  bahwa keselamatan kedua WNI merupakan proritas utama," ucapnya. Hingga saat ini tentara PNG masih berupaya membebaskan dua WNI.

Menurut informasi, kedua WNI yang ditawan itu bernama Badar, 30 tahun, dan Sudirman, 28 tahun. 

Mereka diduga ditawan saat terjadi penembakan terhadap rekannya atas nama Kuba yang kini masih menjalani perawatan di RS Jayapura. 

Kuba tertembak di kepala belakang tembus hingga mata kiri. Ia juga mengalami luka panah.

Polda Papua melalu juru biaranya Patrige Rudolf Renwarin belum bisa menyimpulkan motif dibalik aksi penembakan karena minimnya saksi. "Masih dilakukan penyelidikan guna mengungkap motif penembakan," paparnya. 

  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya