Tambang Batubara Sawahlunto Meledak

Ledakan Akibat Tingginya Kandungan Gas Metana

VIVAnews - Kandungan gas metana yang melewati ambang batas menjadi penyebab terjadinya ledakan di tambang dalam Ngalau Cigak, Talawi, Sawahlunto.

Karena itulah Walikota Sawahlunto Amran Nur selalu mengingatkan pekerja tambang CV Perdana yang bekerja di areal tambang milik PT Dasrat. "Kita sudah ingatkan mereka namun hal itu tidak diindahkan," kata Amran Nur pada VIVAnews.com, Kamis 17 Juni 2009.

Amran mengatakan, hasil pemeriksaan dinas pertambangan setempat, terjadi peningkatan kadar gas metan di lubang tambang CV Perdana yang mencapai 2 persen. Normalnya, kadar gas metan per volume udara hanya 0,25 persen.

Kondisi kandungan gas metan yang diambang normal, menurut Amran, akan mudah meledak jika tersulut percikan api. Hal tersebut diperparah dengan kondisi lubang tambang dalam yang tidak menggunakan fentilasi buatan dan hanya mengandalkan fentilasi alami.

"Biasanya kasus seperti ini bisa di atasi jika tambang dalam dilengkapi dengan ventilasi udara yang cukup," kata Amran.

Saat ini, pemerintah Sawahlunto menghentikan kegiatan 13 perusahaan tambang dalam di kota tersebut pasca ledakan yang menewaskan 31 pekerja tambang Selasa pagi 16 Juni 2009.

Terhitung sejak hari ini, penutupan pekerjaan tambang bawah tanah di Sawahlunto diberlakukan menjelang hasil audit yang dilakukan pihak ESDM.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Amran berharap, audit tersebut tidak memakan waktu lama. Sedangkan eksploitasi tambang luar di Sawahlunto masih terus berjalan.

"Kita berharap audit dapat selesai dalam satu minggu karena kita butuh batu bara,” katanya.

Laporan: Eri Naldi | Padang

UOB Media Literacy Circle

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Tingkat Literasi keuangan yang rendah di Indonesia bagaikan bom waktu yang siap meledak. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus masyarakat yang terjerat pinjol

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024