Warga Sipil Tertembak TNI di Papua

Tembak Warga Sipil,Enam Anggota TNI Diperiksa

VIVAnews - Seorang warga Keerom, Papua, Isak Pesakot (13) tertembak di pos perbatasan RI-Papua Nugini, Senin 22 Juni lalu. Buntut dari insiden tersebut, Komandan Pomdam 17 Cenderawasih, Kolonel CPM Muhamad Gulton mengatakan, pihaknya saat ini memeriksa 6 anggota  Satgas 725/WRG yang bertugas di Pos TNI Bewani Perbatasan RI-PNG.

"Benar, kami saat ini sedang memeriksa 6 prajurit yang melakukan patroli di perbatsan, tepat saat terjadinya penembakan terhadap Izak Pesakot," kata dia, Rabu 24 Juni 2009.

Selain memeriksa keenam prajurit tersebut, pihaknya juga sedang mengirim tim ke lokasi. "Kami juga sedang kirim tim untuk olah TKP," tambah dia. Tim, kata Muhamad Gulton, juga akan memanggil saksi dan korban untuk dimintai keterangan, agar duduk perkara sebenarnya akan insiden itu jelas.

Dari data awal, Muhamad Gulton mengaku tak yakin korban terkena peluru dari senjata milik anggota TNI di Pos Perbatasan. Hal itu dilihat dari luka korban di bagian dada yang sangat kecil lubangnya.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

"Senjata TNI di perbatasan jenisnya SS1. Kalau di tembak di tubuh orang, lubangnya akan besar, tapi di tubuh korban lubangnya kecil," kata dia.

Selain itu, tambah Muhamad Gulton, dari olah TKP awal, sama sekali tidak ditemukan bekas ceceran darah di sekitar lokasi kejadian.

"Mestinya kalau orang kena tembak, pasti ada bekas ceceran darah, ini sama sekali tidak ada," tambah dia. Namun, jika nanti anggota TNI terbukti salah,  akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Menurut TNI, peristiwa penembakan berawal saat enam anggota Pos Satgas 725/WRG melakukan patroli kearah Kilometer 500 (Perkampungan). Lalu bertemu dengan lima warga masyarakat yang salah seorang diantaranya diduga membawa senjata.

Melihat anggota TNI berpatroli, warga tersebut melarikan diri, lalu diberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun sama sekali tidak diindahkan. Kemudian anggota yang berpatroli menembak mereka.

Karena warga itu terus berlari dan tidak mau terpancing, anggota kemudian kembali ke pos, dan mereka sama sekali tidak merasa ada yang tertembak. Sore harinya, anggota Pos TNI yang melakukan patroli kembali ke tempat kejadian untuk melakukan pembersihan, tapi sama sekali tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

Baru Selasa 23 Juni 2009 sekitar pukul 08.00 WIT, anggota Pos TNI mendapat laporan dari masyarakat, bahwa ada seorang warga yang tertembak di bagian dada kanan tembus ke bahu.

Versi TNI berbeda dengan keterangan kakak korban,Wensius Isakor. Menurut dia,  korban bersama warga lainnya saat itu baru pulang dari Papua Nugini.

Ketika melintas di depan pos TNI, mereka digonggong anjing milik anggota Pos TNI. Mereka lalu terbirit-birit melarikan diri dengan berusaha memanjat pohon. Namun, apes menimpa korban, belum sempat memanjat pohon, dia sudah ditembaki.

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024