VIVA.co.id - Setelah meninggalnya KGPAA Sri Paduka Paku Alam IX, bakal memunculkan 'ontran-ontran' atau kehebohan siapa penerus penguasa Puro Pakualaman.
Sebab putera mahkota RM Wijoseno Hario Bimo menjadi pengganti almarhum KGPAA Sri Paduka Paku Alam IX mendapat penolakan oleh keluarga besar Puro Pakualaman, salah satunya keluarga besar dari trah Anglingkusumo.
Perwakilan trah Anglingkusumo, KPK Wiroyudho yang memiliki nama asli Sultan Pangeran Reindra Jais mengatakan keluarga besar KGPAA Sri Paduka Paku Alam IX al Haj - Anglingkusumo dengan ini menyatakan rasa bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya salah seorang saudaranya yakni KPH Ambarkusumo.
''Walaupun beliau telah wafat, kami tetap belum mengakui beliau sebagai Paku Alam IX yang sah,'' ujar Reindra Jais, Minggu 22 November 2015.
Reindra mengatakan pihaknya juga akan menentang jika terjadi penobatan RM Wijoseno Hario Bimo sebagai Paku Alam X karena menurut pihaknya, KPH Ambarkusumo bukan KGPAA Sri Paduka Paku Alam IX yang sah. Untuk itu, ia menolak jika RM Wijoseno Hario Bimo nantinya sebagai pengganti KGPAA Sri Paduka Paku Alam yang selanjutnya.
Sebelumnya, juru bicara Pura Pakualaman KPH Kusumo Parasto menyampaikan, penetapan tersebut telah melalui rapat keluarga besar dari berbagai kota, usai almarhum Paku Alam IX menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr Sardjito saat kondisinya semakin menurun.
Namun demikian, pelaksana tugas Paku Alam X yang sekaligus akan menjadi Wakil Gubernur DIY belum bisa dipastikan, mengingat prosesinya masih cukup panjang.
''Untuk sementara KBPH Prabu Suryo Dilogo atau RM Wijoseno Hario Bimo sebagai ditunjuk sebagai Plt Paku Alam,'' katanya disela-sela upacara pemberangkatan jenazah di Pakualaman.
Sedang mengenai jumenengan belum dibicarakan. Sebab kali ini keluarga masih berduka sehingga belum sampai pada pembicaraan itu. Reindra mengatakan semua ada prosesnya tidak asal menunjuk.
Almarhum KGPAA Sri Paduka Paku Alam IX, dimakamkan di makam keluarga Astana Girigondo, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Almarhum dimakamkan di samping kanan makam istrinya, Gusti Kanjeng Raden Ayu (GKRay) Adipati Paku Alam IX yang meninggal dunia pada Sabtu 19 November 2011.
Pesan Raja-raja Nusantara Kepada Paku Alam X
Para raja dan sultan Kerajaan Nusantara hadiri penobatan Paku Alam X
