Polisi Pantau Aktivitas 300 Orang Terindikasi ISIS

Konferensi Pers Penanggulangan Kekeringan di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Markas Besar Kepolisian Indonesia mengklaim memiliki data lengkap 300 orang yang terindikasi atau bahkan dipastikan telah bergabung menjadi pengikut kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Jumlahnya cukup banyak, mencapai 300 orang.
Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti, mengatakan bahwa data orang-orang itu berdasarkan nama lengkap, jenis kelamin, usia, tempat bermukim, dan lain-lain. “Yang by name (berdasarkan nama lengkap), kalau tidak salah ada 300 orang,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 27 November 2015.
100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Aparat, kata Kapolri, memantau dan mengawasi setiap aktivitas ke-300 orang itu. Sebagian diawasi polisi di wilayah masing-masing, dan sebagian yang lain dipantau khusus aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Tidak Hanya di Rusia, Ada Deretan Jejak ISIS dalam Aksi Teror di Indonesia

Kapolri tak menjelaskan alasan pembedaan pengawasan yang dilakukan polisi reguler dan Densus 88 itu. Dia cuma menyebut bahwa pada dasarnya polisi sudah memiliki informasi tentang orang-orang yang dicurigai terlibat dalam aktivitas terorisme.

"Jadi (mereka bergabung) ISIS ini ada yang berangkat, ada yang sudah kembali, ada yang sudah kita proses. Ada yang meninggal di sana (di Suriah),” katanya.

Badrodin menepis pandangan bahwa sebagian yang diawasi khusus itu karena diidentifikasi terlibat peperangan, bahkan posisinya berada garda depan dalam pertempuran di Suriah.

“Kita tentu tidak bisa mengkategorikan seperti itu, hampir semua itu punya kemampuan seperti itu (kemampuan militer). Karena aksesnya terbuka dengan internet, orang yang tidak tahu bisa belajar, orang yang tidak termotivasi bisa termotivasi. Jadi tidak bisa disamakan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya