Jaga Perbatasan, Prajurit TNI Dibekali Motor Trail

Prajurit TNI jaga perbatasan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, menyambut 700 prajurit yang akan bertugas menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Barat. 
Demi Potensi Pulau Perbatasan, LIPI Kerahkan 23 Peneliti

Seluruh prajurit berasal dari Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha, Sumatera Selatan dan Batalion Infanteri 312/Kala Hitam Subang, Jawa Barat. Mereka menggantikan pasukan sebelumnya dan akan bertugas hingga Januari 2017.
Semua Daerah Perbatasan Ditargetkan Jadi Pintu Masuk RI

Para prajurit ditugaskan menjaga patok perbatasan Republik Indonesia di lima lokasi di Kalimantan Barat, antara lain, Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Ketungau Hulu di Kabupaten Sintang, Entikong di Kabupaten Sanggau, Sajingan Besar di Kabupaten Sambas, dan Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang.
Patroli Laut Tiga Negara Diharapkan Dimulai Agustus Nanti

Mereka ditempatkan di 59 pos di perbatasan pada lima kabupaten itu. Total jangkauan wilayah yang harus dijaga sebanyak 966 kilometer.

Tugas dan tanggung jawab mereka bakal lebih ringan. Pasalnya mereka kini dibekal sepeda motor trail untuk berpatroli. Sepeda motor 'penggaruk tanah' itu dianggap cocok untuk medan pelosok Kalimantan Barat, terutama titik-titik perbatasan, yang berada di hutan-hutan. Selama ini para prajurit berpatroli dengan berjalan kaki.

Ada 74 unit sepeda motor trail yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional patroli itu. Semua adalah bantuan langsung dari Markas Besar TNI di Jakarta agar pengawasan patok batas lebih maksimal.

“Negara juga tidak mengabaikan unsur kesulitan yang dihadapi di lapangan. Sebanyak 74 motor trail untuk menunjang operasional Pasukan Pamtas, sehingga pelaksanaan patroli dapat dilaksanakan dengan kendaraan bermotor," kata Pangdam melalui keterangan tertulis, Senin, 1 Februari 2016.

Pangdam mewanti-wanti para prajuritnya agar bertugas secara profesional, menghindari pelangggaran sekecil apa pun, dan terus menerus melakukan pembinaan teritorial terbatas terhadap masyarakat.

“Hormati kearifan lokal serta adat istiadat setempat. Yang tak kalah penting jangan rusak hubungan baik yang sudah baik antara RI-Malaysia. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya