JAS Klaim Latihan di Gunung Sumbing Diklat Bencana Alam

Ilustrasi/Kegiatan latihan militer.
Sumber :
  • REUTERS/Suhaib Salem

VIVA.co.id - Jamaah Ansharus Syariah (JAS) Jawa Tengah membantah kabar yang beredar terkait pelatihan militer yang digelar kelompoknya di lereng Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah. Kelompok ini juga menyayangkan upaya pembubaran dan penangkapan anggotanya oleh pihak Kepolisian.

Humas JAS Jateng, Endro Sudarsono, menyatakan, kegiatan yang dilakukan oleh sekitar 50 orang anggota JAS di Gunung Sumbing merupakan kegiatan diklat tanggap bencana. Kegiatan itu dilakukan selama tiga hari sejak Jumat-Minggu, 19-21 Februari 2016. Diklat tanggap bencana ini diikuti oleh peserta asal Solo, Semarang, Sukoharjo, Kendal, Karanganyar dan Klaten.

"Diklat ini tujuannya untuk membekali anggota JAS untuk mengantisipasi berbagai bencana alam di Jateng. Melalui berbagai ketrampilan seperti P3K, survival, dan bari berbaris (PBB). Jadi tidak ada pelatihan militer, " kata Endro, Sabtu, 20 Februari 2016.

Menurut Endro, kegiatan diklat terpaksa dibatalkan karena Polres Temanggung menyita beberapa senapan angin dan beberapa jenis pisau dari warga di kaki Gunung Sumbing.

"Panitia akhirnya berinisiatif menarik peserta diklat dari kawasan puncak Gunung Sumbing, lalu memberi klarifikasi kepada Polres Temanggung, " ujarnya.

Pihaknya pun membantah jika kegiatan diklat ini dibubarkan karena adanya pelatihan militer. Akan tetapi pembatalan karena untuk menghormati langkah Polres Temanggung yang telah mengamankan barang bukti di rumah salah satu warga.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

"Jadi tidak ada pelatihan militer, " tegasnya.

Pihaknya juga menyayangkan aksi aparat Kepolisian yang mengamankan salah seorang anggota JAS bernama Miftah (15 tahun) yang masih berusia di bawah umur.

"Ia (Miftah) adalah keponakan dari Parlan salah satu panitia Diklat Tanggap Bencana," ujarnya.

Seperti diketahui, ada sekitar 50 orang anggota JAS melakukan aktivitas semimiliter di kawasan Gunung Sumbing. Mereka terdiri atas 30 warga Solo dan 20 warga Gandurejo, Bulu, Temanggung. Rombongan kelompok JAS naik ke lereng Gunung Sumbing dan melakukan pelatihan di Tegal Sikandang Wonotirto yang merupakan area milik Perhutani. Para peserta pelatihan dikabarkan juga mengenakan sepatu PDL, celana hitam  PDL, kaos berlambang JAS, ransel punggung, dan alas tidur. 

Pada Jumat, 19 Februari pukul 16.00 WIB, aparat Polres Temanggung menggerebek rumah milik Suparlan (33), warga Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung. Penindakan tersebut dilakukan lantaran diduga rumah tersebut menjadi transit JAS yang diduga melakukan pelatihan militer di Gunung Sumbing.

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Di lokasi itu, polisi menyita sejumlah senapan angin dan pisau serta mengamankan seorang warga bernama Miftah yang tak lain merupakan penjaga mobil. (one)

Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016