- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo, menilai tidak masalah kalau Presiden Joko Widodo memberi jabatan kepada relawan yang membantunya pada Pilpres 2014 lalu.
Salah satu yang mendapatkan posisi saat ini, adalah Helmy Fauzy, yang Kamis 25 Februari 2016 pagi ini dilantik di Istana Negara sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Mesir. Helmy adalah Dewan Pakar Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, salah kelompok relawan Jokowi-JK.
"Presiden mengangkat seseorang pasti punya latar belakang kemampuan orang itu untuk menempati posisi baik dubes, komisaris atau apapun," kata Johan Budi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 25 Februari 2016.
Kemampuan orang untuk menempati posisi itu, bisa saja berasal dari latar belakang manapun. Sehingga, kalau yang dianggap kompeten adalah dari unsur relawan, menurutnya bukan menjadi masalah.
"Bahwa yang punya kompetensi itu relawan, kenapa tidak," kata dia.
Johan yakin, dipilihnya Helmy yang juga pernah menjadi anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP periode 2009-2014, bukan semata karena dia relawan.
Namun, lanjut mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ini, adanya persepsi yang menjelek-jelekkan saat Jokowi mengangkat relawan, adalah hal biasa.
Sebab, lanjut Johan, bagi orang yang tidak suka dengan Jokowi maka apapun yang dilakukan dalam penilaian orang itu, selalu jelek.
"Persepsi itu muncul bagi orang yang tidak suka, apapun yang dilakukan seperti tidak bagus. Haters itu mau dijelasin panjang lebar pasti jelek," tutur Johan.
Dengan begitu Johan memastikan, pengangkatan relawan itu bukan bagi-bagi jabatan.
"Saya ingin sampaikan bagi yang belum tahu kalau itu bukan bagi-bagi jabatan," katanya.
