Orang Tua Wendi yang Disandera Abu Sayyaf Dapat Kabar Baik

Ibu Wendi Rakhadian (kiri) memantau perkembangan upaya pembebasan anaknya yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf melalui siaran televisi di rumahnya pada Kamis, 31 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id - Aidil (59 tahun), ayah Wendi Rakhadian, seorang di antara sepuluh warga Indonesia yang disandera milisi Abu Sayyaf di Filipina, menerima kabar baik tentang kondisi anaknya. Seorang yang mengaku perwakilan perusahaan tempat anaknya bekerja mengabari bahwa Wendi dan sembilan sandera yang lain dalam keadaan baik-baik saja.
KSAD Tunggu Perintah Panglima untuk Misi Bebaskan WNI
 
Kabar itu, kata Aidil, diterimanya melalui pesan singkat (SMS) dari seseorang yang mengaku perwakilan perusahaan tempat anaknya bekerja. Tetapi dia sebenarnya tak tahu nama perusahaan itu. Begitu juga identitas orang yang mengabarinya.
Lagi, Seorang WNI Diculik di Perairan Malaysia
 
Aidil maupun istrinya, yang juga ibu Wendi, mengaku sedikit lega meski kabar yang mereka terima sebatas itu. Mereka berharap Wendi dan para sandera lain benar-benar dalam keadaan sehat walafiat dan dapat segera dibebaskan.
WNI Kembali Diculik, DPR Dorong Pemerintah Tekan Filipina
 
"Tadi pagi sekitar pukul delapan, perusahaan tempat anak saya memberi kabar bahwa Wendi dan temannya yang lain dalam keadaan baik-baik saja. Mereka masih berada dalam pengawasan kelompok yang menyandera mereka," ujar Aidil saat ditemui di Padang, Sumatera Barat, pada Kamis, 31 Maret 2016. 
 
Pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil pada sebuah kantor kelurahan di Kota Padang itu meyakini bahwa informasi tersebut memang benar dari perusahaan anaknya. Soalnya sejak Minggu lalu, informasi dia peroleh masih dari nomor yang sama. Perusahaan itu, saat kali pertama menelepon untuk memberikan informasi awal, memang sesuai biodata Wendi Rakhadian.
 
"Pihak perusahaan anak saya juga meminta untuk dikirimkan kartu keluarga saya yang di dalamnya terdapat data Wendi. Katanya (perusahaan), akan dicocokkan dengan data kantor," kata Aidil.
 
Namun saat ditanya apa nama perusahaan itu, Aidil mengaku belum tahu pasti, karena mereka hanya mengaku perusahaan tempat Wendi bekerja.
 
Meski demikian, Aidil peduli tentang nama perusahaan itu, karena hal yang terpenting adalah keselamatan Wendi Rakhadian dan sembilan sandera lain, yang semua adalah awak kapal tugboat dan kapal tongkang pengangkut batu bara. Dia sangat berharap para sandera segera dibebaskan, apa pun caranya: dengan operasi militer atau memenuhi tuntutan penyandera dengan membayar uang tebusan.
 
"Yang terpenting anak saya bersama sembilan lainnya segera pulang dengan selamat. Untuk cara dan bagaimana memulangkan, saya berharap sangat kepada pemerintah dan perusahaan tempat dia bekerja itu. Kasihan ibu dan adik adiknya yang setiap hari berharap Wendi segera pulang," ujar Aidil.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya