Cerita ABK Selamat dari Sandera Abu Sayyaf

Ilustrasi/Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/news.siteintelgroup.com

VIVA.co.id –  Royke Montolalu (41), Anak Buah Kapal TB Hendry tiba di Manado, Sulawesi Utara, Minggu malam, 24 April 2016. Dia korban selamat dalam pembajakan kapal TB Henry oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf. 

RI Upayakan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Bisa Cepat Pulang

"Saya bersyukur bisa selamat, berkumpul dengan keluarga semuanya di sini," ujar Royke, saat ditemui di rumahnya Matani, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin 25 April 2016.

Menurut Royke, dia bersama keempat orang temannya sesama ABK TB Hendry bisa selamat, karena mereka berkumpul di bagian belakang kapal tunda.

Dua Sandera WNI Asal Wakatobi Bebas di Filipina Selatan

"Kita kumpul di belakang sama-sama, yang duluan saja yang ditangkap sama Abu Sayyaf," kata Royke yang mengaku tetap akan melaut sekembali dari cuti.

Mereka berhasil melarikan diri dengan tongkang dari sergapan Abu Sayyaf dan diselamatkan oleh Angkatan Laut Malaysia.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

Royke berharap, teman-temannya bisa selamat, terutama salah seorang rekannya yang terkena tembak. "Semoga teman-teman yang disandera bisa selamat," ujarnya.

Ibu Royke, Kornelis Pangemanan, mengaku bahagia atas kepulangan anaknya, sehingga bisa bertemu kembali dengan keluarga. "Senang sekali campur dengan sedih, selamat bisa bertemu dengan orangtua, istri, dan anaknya," kata Kornelis.

Pembajakan itu terjadi pada 15 April 2016. Pembajak menahan dua kapal berbendera Indonesia, yakni kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi, yang sedang dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Indonesia.

Pada insiden tersebut, satu orang tertembak dan lima orang selamat. Adapun empat orang lainnya dibawa oleh kelompok Abu Sayyaf. Setelah ditangani oleh otoritas Malaysia, korban yang selamat dipulangkan ke Indonesia, Minggu kemarin. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya