Menhan Tepis Isu KRI Pati Unus Ditembak Torpedo

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Silahturahmi dengan Wartawan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengecam beredarnya isu soal penembakan atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Pati Unus dengan torpedo di perairan Sumatera Utara. Menurut Menhan, isu soal insiden yang terjadi 13 Mei 2016 lalu itu bohong besar dan dipastikan tidak pernah terjadi.

TNI AL Bantah KRI Pati Unus Karam Ditorpedo Kapal China

"Bohong, bohong itu! Enggak bener itu! Enggak ada (peristiwa itu)," tegas Ryamizard usai menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 1 Juni 2016. Kapal itu mengalami kerusakan, tapi bukan karena ditembak.

Dia menilai isu penembakan ini sengaja diembuskan dan mengaitkannya dengan peristiwa penangkapan kapal nelayan berbendera China oleh TNI Angkatan Laut di perairan Indonesia. Menurut Ryamizard, isu ini diciptakan kelompok tertentu yang tidak senang dengan hubungan bilateral Indonesia - China, sehingga berupaya memanaskan suasana agar tercipta konflik antara kedua negara. 

RI Ekspor Perdana Kapal Perang ke Filipina

"Mancing mancing itu," lanjut dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto mengungkapkan KRI Pati Unus mengalami kerusakan di bagian kiri lambung. Kapal itu diduga menabrak benda yang ada di bawah laut.

AS Khawatir Usai Insiden dengan Rusia di Laut Baltik

"Mungkin kerangka kapal di bawah permukaan air laut," ujar Edi saat dikonfirmasi VIVA.co.id.

Sampai saat ini, proses perbaikan kapal masih dilakukan Dinas Penyelaman Bawah Air TNI AL di Pelabuhan Belawan. TNI memastikan kondisi ABK kapal dalam kondisi baik dan kapal masih berada di permukaan.

Edi menyayangkan munculnya analisis di media sosial yang menyebut KRI jenis korvet itu karam karena ditoperdo kapal musuh. 

"Saya juga enggak habis pikir, kalau sekarang ditorpedo, itu (kapal) enggak sampai situ. Enggak mungkin (ditorpedo) di tempat dangkal. Itu karena kecelakaan," lanjut Edi.

Dia juga membantah kecelakaan kapal ini memiliki kaitan dengan penangkapan terhadap kapal berbendera China. "Peristiwa penangkapan kapal itu tidak ada hubungannya," kata Edi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya