Mensos: Soal Razia Warteg, Jangan Matikan Ekonomi Rakyat

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menanggapi perihal razia warteg oleh Satpol PP yang pekan lalu terjadi di daerah Serang, Banten. Bagi Khofifah, ada baiknya sesama makhluk sosial untuk saling menghormati dan menghargai profesi masing-masing.

Soal Razia Warteg, MUI Lihat Tidak Ada Perda Syariah

"Ini kan bulan Ramadan, bulan puasa, maka bagaimana cara kita menghormati sesama. Bentuk penghormatan, ada warung atau restoran yang buka di siang hari bulan puasa, sebaiknya diberi tirai atau penutup, agar ada yang makan tidak mengganggu sekitar, ya saling menghormati saja," ungkap Khofifah di Gedung SME Tower, Jakarta Selatan, Selasa malam, 14 Juni 2016.

Apalagi tindakan Satpol PP banyak dinilai semena-semena dari berbagai pihak. Sebab, Saeni, sang pemilik warteg sampai ketakutan ketika makanannya disita.

Didorong, Revisi Perda Larangan Berjualan di Serang

"Tidak boleh mematikan kehidupan ekonomi masyarakat. Yang punya warung diberi info saja agar saat ada konsumen tidak mengganggu, agar saling menghormati," tutur Khofifah menambahkan.

Khofifah juga mencontohkan bagi umat Muslim yang tidak berpuasa seperti musafir atau yang sedang sakit.

Wali Kota Serang: Razia Satpol PP Sudah di Luar Kontrol

"Mereka bisa meninggalkan puasa. Lagi-lagi ini dari cara kita bagaimana saling menghormati sesama manusia," ujar Khofifah.

Razia Satpol PP saat Ramadan salah satu bentuk pelaksanaan Perda yang dinilai bermasalah.

Pengunjung Rumah Makan Kocar-kacir Dirazia Satpol PP

Restoran di Padang yang buka di siang hari saat Ramadan tetap dirazia.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2016