Titiek Soeharto Sentil Kebijakan Impor Daging Sapi

Titiek Soeharto.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal Titiek Soeharto mempertanyakan kebijakan pemerintah mengimpor daging sapi. Titiek menilai, kebijakan itu tidak konsisten terkait dengan tujuan untuk menurunkan harga daging sapi di pasaran saat Ramadan dan Lebaran.

Importir Sapi Indonesia Sulit Penuhi Kuota Bibit

"Katanya dulu tidak ada impor daging sapi. Kok sekarang impor lagi daging sapi," kata Titiek, di Yogyakarta, Minggu, 19 Juni 2016.

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini menyatakan kenaikan harga daging sapi terus terjadi saat Ramadan datang dan saat jelang Lebaran. Namun kondisi itu tak diantisipasi secara dini oleh pemerintah, sehingga kejadian terulang lagi.

Jelang Ramadan, Bulog Mulai Impor Daging Sapi Beku

"Impor daging itu hanya solusi jangka pendek,"ujar Titiek.

Titiek menyatakan jika pemerintah punya komitmen untuk mencapai swasembada daging maka harus dibuat kebijakan yang berpihak kepada para peternak. Untuk mencapai swasembada daging, butuh waktu lama.

Selama Ramadan, Kebutuhan Daging Capai 55 Ribu Ton

"Kondisinya saat ini ketika daging sapi impor masuk harga daging memang agak turun, namun juga dibarengi turunnya harga sapi milik peternak. Ini sangat disayangkan," ujar Titiek.

Politikus Partai Golkar ini kembali menegaskan bahwa kebijakan yang pro rakyat dan itu dibutuhkan anggaran, dipastikan DPR akan mendukungnya. "Kalau memang kebijakan itu menguntungkan rakyat, pasti DPR menyetujuinya," kata Titiek. (ase)

Indonesia masih menjadi negara tujuan ekspor sapi terbesar Australia di 2019.

Indonesia Buka Keran Impor Sapi, Australia Masih Jadi Raja Pemasok

Ekspor sapi hidup Australia ke RI tahun 2019 capai angka 675.874 ekor.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2020