Ratusan PSK di Semarang Terima 'THR'

Ilustrasi/Deretan Penjaja Seks Komersil.
Sumber :
  • tvOne

VIVA.co.id – Ratusan pekerja seks komersial (PSK) Sunan Kuning di Kota Semarang jelang Lebaran tahun ini bersuka cita, karena mendapatkan uang jutaan rupiah dari pengurus kompleks. Memasuki libur lebaran tahun 2016, mereka memperoleh hak untuk mengambil THR dari pekerjaan mereka.

Posko Kemenaker Catat 1.860 Laporan THR Masuk Jelang Idul Fitri

Namun THR yang berlaku bagi mereka bukanlah tunjangan hari raya seperti yang berlaku di perusahaan. THR yang dimaksud adalah tabungan hari raya (THR) yang dikelola oleh pengurus Resos setempat.

Tabungan ini merupakan uang tabungan hasil jerih payah dari praktik esek-esek yang dilakoni mereka selama setahun. Uang itu dikumpulkan atau ditabungkan ke pengurus Resos dan baru boleh diambil saat libur lebaran tiba.

Dibayar Sri Mulyani H-10 Lebaran, Ini Komponen THR PNS pada 2021

Jumlah tabungan yang dikumpulkan oleh para PSK terbesar di kota lumpia ini pun bervariatif, tergantung hasil yang diperoleh mereka saat menjajakan diri selama setahun.

"Jadi THR ini diberikan karena kita mewajibkan bagi mereka menabung. Gunanya sebenarnya untuk pengentasan, karena tak selamanya mereka bekerja seperti itu," kata Ketua Pengurus Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Semarang Suwandi, Kamis, 24 Juni 2016.

THR PNS Bakal Cair H-10 Idul Fitri, Ini Harapan Pemerintah

Suwandi menyebut, salah satu PSK yang memiliki tabungan paling besar lebaran tahun ini bernama Bella (24 tahun), seorang PSK cantik asal Boyolali, Jawa Tengah. Uang THR yang berhasil ditabungkan ke pengurus Resos bahkan mencapai Rp110 juta dalam setahun.

Di kompleks Sunan Kuning, Bella sendiri tergolong PSK yang terbilang primadona. Karena dalam satu malam, gadis tamatan SMP itu mampu meraup penghasilan antara Rp10 sampai Rp15 juta. Sebagian dari hasil itu lalu ditabungkan ke pengurus Resos untuk diambil saat moment lebaran.

"Bella imasuk sini dua tahun lalu. Di komplek ini dia anak yang taat peraturan Resos. Per minggu dia bisa menabung antara Rp2 juta sampai Rp5 juta. Baru beberapa hari kemarin tabungan Rp110 juta diambil dan pulang kampung," kata Suwandi.

Selanjutnya: Mau Dibelikan Apa?

Mau Dibelikan Apa?

Menurut Suwandi, di kampung halamannya uang ratusan juta yang dimiliki Bella telah ia gunakan untuk membeli satu unit mobil. Sementara pada lebaran tahun lalu, Bella bahkan membelanjakan ratusan juta uang yang ditabungkan untuk membeli hewan ternak sapi di kampungnya.

"Karena orangtuanya sudah meninggal jadi ia bekerja keras untuk mencukupi keluarga. Harapan kita, secepat mungkin dia bisa keluar dari sini melalui program pengentasan," katanya.

Pemberian uang THR itu pun tak hanya berlaku bagi Bella. Dari sebanyak 568 penghuni Resos komplek Sunan Kuning, ada 440 PSK yang kini juga melakukan hal serupa yakni menabung. Rata-rata mereka menabung tiga kali sebulan sebanyak Rp2 juta.

"Mereka juga telah kami bagikan uang tabungannya. Dari ratusan orang rata-rata Rp20 juta," ujarnya.

Rupanya program menabung yang dijalankan di Sunan Kuning cukup efektif membuat mereka bisa segera dientaskan. Untuk tahun 2016 saja, pengelola Resos telah mengentaskan 28 anak PSK yang menjadi anak didik.

"Target kita tahun 2017 mendatang bisa mengentaskan 30 sampai 40 persen dari jumlah anak didik (PSK) yang ada saat ini, " imbuhnya.

Selain memperketat kewajiban menabung, pengelola resos juga meliburkan aktivitas bisnis esek-esek di kompleknya selama satu bulan penuh selama Ramadan. Sehingga seluruh penghuni komplek diharuskan kembali ke kampung halaman masing-masing untuk libur lebaran.

"Kemarin ada 29 orang yang kita pulangkan paksa karena nekat beroperasi saat Ramadan. Ini peraturan jadi harus taat. Nah, baru setelah lebaran mereka bisa balik lagi," kata Suwandi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya