ICMI Minta Tokoh-tokoh Islam Proaktif Cegah Terorisme

Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Menyusul terjadinya ledakan bom di Markas Polresta Solo dan beberapa tempat di belahan dunia, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyerukan perlunya tokoh-tokoh Islam agar lebih sigap dan adil mendidik jemaah agar terhindar dari paham terorisme. Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie, mengatakan terorisme masih menjadi ancaman yang nyata sehingga harus menjadi perhatian penting.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

"Kami harap semua tokoh Islam gotong royong untuk mendidik jemaah agar tidak terjebak dalam tindak kekerasan. Kita tidak bisa benarkan atas alasan apapun," ujar Jimly di kediamannya saat melangsungkan open house di Kompleks Pondok Labu Indah, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juli 2016.

Menurutnya, untuk menangani kasus terorisme, berbagai pihak termasuk tokoh-tokoh politik juga harus dilibatkan. Tindakan terorisme menurutnya membahayakan karena bisa menyebabkan perpecahan di antara umat beragama.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

"Dunia butuh sinergi antarumat manusia. Iklim kerja sama mungkin dibangun kalau semangat cinta damai ada. Semua agama pasti cinta damai apalagi Islam. Islam namanya al Islam itu damai," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Hal tersebut disampaikan Jimly setelah ledakan bom di Solo dua hari lalu yang menewaskan si pelaku bom bunuh diri sementara salah seorang petugas polisi terluka. Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti kemudian menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri bernama Nur Rohman yang merupakan anggota jaringan Arif Hidayatullah atau Abu Mushab, yang masih memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

(ren)

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024