Gas Belerang Resahkan Warga Denpasar

VIVAnews – Warga perumahan Swamandala Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar digegerkan dengan munculnya gas berbau belerang dalam dua hari terakhir ini. Lantaran ketakutan akan semakin meluas, warga setempat melaporkan hal ini ke Badan Lingkungan Hidup (LH).

"Semburan gas itu tidak sampai meluber seperti semburan lumpur di Sidoarjo atau Serang. Namun kita akan terus melihat perkembangannya," kata Kepala Badan LH Denpasar, Anak Agung Bagus Sudharsana, di Denpasar, Bali, Jumat, 31 Juli 2009.

Dia menyatakan kandungan gas yang keluar dari semburan tersebut masih dalam kategori Sulfur Dioksida atau SO2. Artinya gas itu masih aman dan tidak membahayakan bagi keselamatan warga di sekitarnya.

Namun, Badan LH menjelaskan bahwa sementara masih dalam kategori aman dan tidak berbahaya bagi manusia. Hal ini baru diketahui setelah ada warga yang mencium baua aneh di sekitar lokasi rumah milik Made Budi Hartawan.

Setelah diselidiki, sumbernya dari bagian bawah pelinggih (tempat persembahyangan umat Hindu). Budi pun langsung mencabut pohon yang berada tepat di belakang pelinggih, tanahnya langsung berlubang dan bau belerang yang keluar semakin tajam serta menusuk hidung.

Beberapa warga yang mencoba untuk menaruh air putih di lubang yang mengeluarkan asap, beberapa saat kemudian air itu terasa dingin. Khawatir ada hal-hal yang mencurigakan maka dari kepolisian sektor Denpasar Barat (Denbar) memasang garis polisi (police line). Seketika lokasi ini pun langsung menjadi tontonan warga yang datang silih berganti guna menyaksikan fenomena alam ini.

Namun kekhawatiran lain muncul lantaran lokasi semburan gas belerang tersebut letaknya berdekatan dengan tiang listrik. Bila semburan itu mengikis tanah maka dikhawatirkan tiang listrik tersebut aka roboh. "Kami berharap semoga saja tidak terjadi apa-apa," harapnya.

Tim dari laboratorium forensik Mabes Polri Cabang Denpasar juga telah memeriksa lokasi. Pusat semburan juga sudah dipasangi seng berbentuk cerobong asap. Sejumlah petugas pun telah mengambil gas dan dimasukkan ke dalam plastik khusus untuk meneliti lebih lanjut. Dari pengecekan awal, suhu awal di pusat semburan mencapai 55 derajat celcius.

Kepala labfor, Komisaris Besar Muhibbin menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan kandungan gas tersebut. "Masih kita teliti di bagian gas klimatologi," ungkap Muhibin.

Laporan : Wima Saraswati l Bali

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia

ismoko.widjaya@vivanews.com

Ria Ricis.

Meski Teuku Ryan Upayakan Banyak Usaha Buat Rujuk, Ini yang Bikin Ria Ricis Mantap Cerai

Proses perceraian Ria Ricis dengan Teuku Ryan akan segera memasuki babak akhir. Keduanya segera menghadapi sidang putusan yang akan digelar pada pekan depan, 2 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024