Bobot Bocah 'Raksasa' Bandung Turun Lagi 1,2 Kg

Arya Permana, anak berusia 10 tahun yang memiliki bobot 190 kg
Sumber :
  • Suparman/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat terus melakukan perawatan terhadap Arya Permana, bocah 'raksasa' penderita kegemukan alias obesitas asal Purwakarta.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Perawatan terhadap Arya dilakukan tim dokter di Ruang Kenanga di instalasi rawat anak RSHS. Hingga hari ini, Arya masih menjalani tahapan perawatan pemulihan bobot tubuhnya.

Di hari kelima ini, tim dokter terus melakukan tahapan perawatan, seperti terapi berjalan, pemberian nutrisi dan mineral, seperti sayuran dan buah-buahan.

Berdasarkan keterangan dr Noviana Andriana, sekretaris tim medis RSHS, bobot tubuh Arya hari ini kembali turun hingga 1,2 kilogram, kini bobot tubuh Arya menjadi 186,4 kilogram, sehari sebelumnya bobotnya mencapai 187,6 kilogram.

7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Obesitas

Selain melakukan perawatan, tim dokter juga berusaha mengungkap penyebab obesitas ekstrem yang dialami Arya. Untuk langkah awal, tim dokter telah mengambil sampel darah Arya untuk diuji di laboratorium. Selain itu, tim dokter juga telah melakukan scan terhadap kepala, dan rontgen paru-paru Arya.

"Meski belum diketahui pasti penyebab obesitas pada Arya, dari hasil pemeriksaan sementara Arya mengalami dislipidemia atau penurunan kadar kolesterol baik atau HDL," ujar dr Noviana, Jumat 15 Juli 2016.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

Kini Arya masih terus menjalani tahapan penurunan berat badan dengan menjalani terapi berjalan kaki serta pemberian nutrisi berupa makanan rendah kandungan karbohidrat serta kaya serat antara 200 hingga 2500 kalori.

Sementara itu, untuk memenuhi keinginan sang bocah 'raksasa',  yang terus ingin sekolah. Dinas Pendidikan Jawa Barat telah menemui Arya dan orang tuanya, untuk mendiskusikan soal pendidikan Arya ke depannya agar tidak tertinggal.

Laporan Asep Bar Bara dari Bandung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya