Satu Tahun Umi Delima Ikut Pelarian Santoso

Jumiatun Muslim alias Umi Delima, istri kedua Santoso alias Abu Wardah ditangkap
Sumber :

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah belum melakukan pemeriksaan terhadap Jumiatun Muslim alias Umi Delima, istri kedua dari pimpinan Mujahid Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah.

Ditinggal Mati Santoso, Berat Badan Umi Delima Naik 6 Kg

Setelah penangkapan pada Sabtu lalu, 23 Juli 2016, Umi Delima hingga hari ini, Senin, 25 Juli 2016, masih menjalani perawatan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng. Pemeriksaan terkait dugaan keterlibatan dengan jaringan teroris akan dilakukan setelah kesehatannya pulih.  

Menurut juru bicara Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto, setelah ditangkap di Desa Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Umi Delima langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk langsung dilakukan pemeriksaan.

TNI: Umi Delima Diperlakukan Selayaknya Perempuan

"Saat ditangkap kondisinya pucat dan kurus. Makanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk penanganan kesehatan dan diperlakukan dengan baik," ujar Hari.

Setelah kesehatan Umi Delima pulih, polisi baru akan melakukan pemeriksaan pada yang bersangkutan. Tentunya terkait dengan jaringan Santoso.

Umi Delima Tunjuk Tempat Senjata Andalan Santoso

Diketahui, Jumiatun Muslim alias Umi Delima yang baru berusia 20 tahun, adalah istri kedua dari Santoso alias Abu Wardah, orang paling dicari negara dan telah tewas dalam penyergapan di hutan kawasan Tambarana.

Dengan statusnya ini, Umi Delima dipastikan banyak tahu tentang pergerakan dari kelompok Santoso, sebelum dan sesudah suaminya itu ditembak mati. Selama satu tahun terakhir, Umi Delima ikut dipastikan ikut dalam pelarian Santoso di Gunung Biru, Tamanjeka, Poso.

"Jadi kalau sudah sehat, kami akan melanjutkan pemeriksaan karena kita ketahui bahwa Umi Delima ini adalah orang terdekat dari Santoso. Tentunya dia banyak tahu tentang pergerakan mereka selama ini," kata Hari yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Operasi Tinombala 2016. (ase)

Laporan: Aldrim Thalara/ Poso

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya