Sumber :
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur memasang 15 kamera penjebak untuk merekam perilaku satwa di sejumlah lokasi strategis pada 6 Juni 2016.
Hasilnya, seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang diperkirakan berjenis kelamin jantan terekam kamera penjebak. Peristiwa itu diketahui setelah petugas TNBTS mengambil kamera di beberapa lokasi pada Kamis, 28 Juli 2016.
Kepala Balai Besar TNBTS, John Kennedie, menjelaskan bahwa ada dua lokasi yang menjadi titik penyebaran kamera penjebak. Tujuh kamera dipasang di wilayah Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Taman Satriyan, di Desa Taman Satriyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Delapan kamera dipasang di wilayah RPTN Coban Trisula, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kedua lokasi ini terletak berjauhan.
“Macan tutul yang berhasil terekam ada di kamera nomor satu dan lima. Lokasinya di kaki Gunung Kukusan, masuk Wilayah RPTN Coban Trisula,” kata John Kennedie di Malang pada Sabtu, 30 Juli 2016.
John mengatakan, lokasi pemasangan kamera penjebak dan lokasi kemunculan macan tutul menjadi rahasia petugas. "Demi menjaga keamanan kawasan dari aksi perburuan liar," katanya.
Penampakan macan tutul di kawasan TNBTS seluas 59.276 hektare itu adalah peristiwa pertama yang terekam kamera penjebak petugas Balai Besar TNBTS. Taman Nasional itu diresmikan pada tahun 1982.
Beberapa tahun lalu, tim dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, juga pernah menjumpai macan tutul pada kamera penjebak yang dipasang di blok ireng-ireng di bawah kaki Gunung Semeru. Lokasi itu berbeda dengan lokasi penemuan macan tutul oleh kamera petugas Balai Besar TNBTS di Coban Trisula.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Macan tutul yang berhasil terekam ada di kamera nomor satu dan lima. Lokasinya di kaki Gunung Kukusan, masuk Wilayah RPTN Coban Trisula,” kata John Kennedie di Malang pada Sabtu, 30 Juli 2016.
