Bom bunuh diri gagal di Medan

Warga Sempat Dengar Ledakan dari Rumah Ivan

Sejumlah jemaat berada di depan Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di lokasi tersebut, Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA.co.id – Warga sekitar kediaman rumah Ivan Armadi Hasugian (18 Tahun) Jalan Gagak Hitam, Gang Sehati Lingkungan II, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Medan, mengaku sempat mendengar suara ledakan seperti ban truk pecah dari rumah pelaku.

7 Korban Bom Bunuh Diri di Medan Terima Kompensasi Rp140 Juta

"Saya mendengar suara ledakan seperti ban truk pecah dari rumah Ivan, Sabtu pagi, 27 Agustus 2016 sekitar pukul 09.00 WIB gitu lah," kata Julistina Sagala, saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Minggu malam, 28 Agustus 2016.

Dia tidak tahu persis apa dilakukan oleh Ivan di dalam rumahnya. Apakah sedang melakukan pengetesan bom yang dirakit itu? Tapi, di dalam rumah bercat kuning berlantai II itu, sempat terdengar suara orang tua Ivan.

Ketemu Gojek dan Grab, Menkominfo Singgung Bom Medan

"Di atas itu (lantai II rumah Ivan) terdengar keras suara ledakan. Karena, sering lewat truk. Saya kira ban truk meledak. Sekarang baru tahu dengan kejadian ini semua," tutur wanita paru baya yang merupakan tetangga Ivan.

Dia tak menyangka, remaja alumni SMA Negeri 4 Medan itu melakukan aksi bom bunuh diri di gereja. Meski anak pendiam dan jarang bergaul. Masyarakat sekitar prihatin atas apa yang dilakukan pelaku.

Bahas Deradikalisasi, Rektor UIN Sumut dan TGB Temui Mahfud MD

"Anak rajin, rajin juga salat. Saya lihat salat selalu tepat waktu," katanya.

Julistina Sagala mengetahui tetangga depan rumahnya sebagai pelaku bom bunuh diri setelah puluhan personel kepolisian dari Polresta Medan dan Polda Sumut melakukan penggeledahan rumah Ivan.

"Kalau orang tuanya juga dibawa oleh Polisi saya lihat. Lihatlah sampai malam ini, masih banyak polisi," sebutnya.

Dari pantauan VIVA.co.id, Senin dini hari, 29 Agustus 2016, masih terlihat belasan personel kepolisian berjaga-jaga dan melakukan pengamanan di rumah orang tua Ivan. Di pagar rumah masih terpasang police line. Begitu juga, pria yang baru tamatkan pendidikan tingkat SMA tahun ini masih diperiksa di Polresta Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ivan Armadi Hasugian terjadi di Gereja Santo Yosep sekira pukul 08.00 WIB. Ia diketahui membawa ransel berisi bom rakitan. Saat kejadian, diduga bom yang dibawa Ivan Armadi Hasugian gagal meledak. Tasnya hanya mengeluarkan percikan api. Karena itu, Ivan pun mengeluarkan senjata tajam dan menyerang pastor yang bernama Albert Pandingan.

Jemaat pun panik, beberapa berhamburan dan lainnya berupaya menghentikan perbuatan Ivan. Beruntung bom tidak meledak dan Ivan pun berhasil dilumpuhkan lalu diserahkan ke polisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya