TNI Bebaskan 7 Staf KLHK dari Penyanderaan di Riau

Prajurit TNI salat sebelum bertugas padamkan api kebakaran hutan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA.co.id – Personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau berhasil membebaskan tujuh staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang disandera para warga setempat. Mereka disandera warga saat mendatangi areal perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Rokan Hulu, pada Jumat siang, 2 September 2016. Saat itu, tim tersebut ingin meminta informasi dan melihat areal yang terbakar.

Panja Karhutla: Ada Mafia Dibalik Kebakaran Hutan

“Tim KLHK didampingi pihak perusahaan PT Andika melihat lokasi kebakaran. Lantas tim menyegel lahan perusahaan yang terbakar,” jelas Wakil Kepala Komandan Satgas Karhutla Riau, Kolonel Czi I Nyoman Parwata, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Staf Komando Resort Militer 031/Wira Bima Riau, dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Minggu 4 September 2016.

Usai melakukan penyegelan, tim tersebut berniat menyeberang menggunakan ponton sore harinya. Namun, tiba-tiba sekitar 60 warga mendatangi tim KLHK. Mereka mengaku sebagai kelompok tani nelayan. Kelompok warga ini dipimpin wakil ketua kelompok tani nelayan Jefriman, warga Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul.

DPR: Pemerintah Harus Bersinergi Tangani Kebakaran Hutan

Menurut Wadansatgas Karhutla Riau, warga menyandera Tim KLHK dengan tiga tuntutan. Pertama, meminta tim mencabut segel atau plang yang dipasang di lahan gambut yang terbakar. Kedua, menghapus hasil rekaman video yang telah dibuat tim pakai handycam. Ketiga, warga meminta pimpinan KLHK datang ke Desa Bonai, untuk melihat langsung dan berdialog dengan warga.
 
“Mendapat kabar tersebut, Babinsa Desa Bonai Pelda Sitepu bersama Kapospol menuju lokasi langsung mengamankan dan memediasi tuntutan masyarakat,” kata Kolonel Czi Nyoman.

Selanjutnya, pukul 23.00 WIB Dandim 0313/KPR bersama Kapolres Rohul, tiba di lokasi dan bernegosiasi dengan masyarakat, serta tokoh masyarakat adat (ninik mamak). Negosiasi ini berhasil membebaskan anggota KLHK dari warga yang mengatasnamakan kelompok tani nelayan pimpinan Jefriman. Selanjutnya, jajaran Kodim 0313/KPR didampingi Kapolres Rohul akan melakukan perundingan dengan kelompok masyarakat untuk mencari penyelesaian masalah tersebut.  
 
Terkait upaya TNI dalam operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, selalu mengingatkan setiap Satgas TNI yang dilibatkan agar serius melaksanakan tugas dengan maksimal, karena hal itu merupakan tugas mulia seorang prajurit. 

Walhi Sebut Indonesia Darurat Kejahatan Lingkungan

“Kemuliaan itu terletak pada tugas untuk menyelamatkan ekosistem hutan dan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat,” tegas Panglima TNI dalam setiap pemberangkatan Satgas TNI.
 
Sementara itu, menanggapi keberhasilan Satgas Karhutla Riau membebaskan Tim KLHK dari penyanderaan warga, Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani, mengucapkan terima kasih. 

“Saya atas nama Kementerian LHK menyampaikan ucapan terima kasih, karena Korem sudah membantu memfasilitasi pembebasan anggota Tim KLHK yang sempat disandera oleh masyarakat Bonai,” katanya saat melaksanakan pertemuan dengan Dandim 0313/KPR di Ruang Kasrem 031/WB, Minggu, 4 September 2016.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya