Kapolri Curiga Ada Aliran Dana ISIS ke Kelompok KGR Batam

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sumber :
  • REUTERS/Tom Heneghan

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, menyebut aparatnya menemukan aliran dana dari organisasi Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) kepada kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa. Kelompok itu berbasis di Batam, Kepulauan Riau.

5 Perwira Polri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Lumpuhkan Gembong Bom Bali Dr Azhari

Namun Tito menolak menyebutkan nominal uang aliran dana dari ISIS kepada jaringan kelompok Gigih Rahmat Dewa itu. Polisi akan mengungkapnya setelah semua anggota kelompok KGR ditangkap.

“Kami tidak akan kasih tahu. Kalau sudah terungkap, baru dikasih tahu. Sebab, kalau disampaikan di sini, nanti mereka tahu," kata Tito kepada wartawan ditemui di kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta pada Selasa, 6 September 2016.

5 Perwira Polisi yang Menangani Kasus Bom Sarinah, Ada yang Berujung Masuk Bui

Hal senada disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar. Temuan itu, katanya, masih rahasia karena untuk pengembangan penyidikan. "Tidak bisa dikasih tahu, ini bahan penyidikan," ujar Boy.

Dia juga menolak menjelaskan lebih detail bagaimana proses aliaran dana dari luar negeri masuk ke wilayah Batam: melalui jasa pengiriman atau kurir. "Bisa (melalui) pakai kurir bisa ditransfer (rekening antarbank),” kata Boy.

Polri Ungkap Peran 10 Terduga Teroris yang Ditangkap di Solo Raya

KGR ialah satu kelompok yang disebut polisi sebagai organisasi radikal. Kelompok itu sempat merencanakan melepaskan roket dari Batam ke Marina Bay, Singapura. Rencana itu gagal meski tak dijelaskan penyebabnya. Mereka juga merencanakan menyerang objek-objek vital di Indonesia.

Aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Gigih Rahmat Dewa, pemimpin kelompok itu, di Batam pada 5 Agustus 2016. Densus juga menangkap lima orang komplotan Gigih, antara lain, Trio Syafrido, Eka Saputra, Tarmidzi, Hadi Gusti Yanda, dan Muhammad Tegas Sucianto.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya