Antisipasi Bencana, Menko Puan Pantau Kantor BMKG

Menko PMK Puan Maharani.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mengunjungi kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) Pusat di Jakarta, Kamis, 8 September 2016.

Pemilik Mobil Ini Niat Curhat karena Merasa Terzalimi Pengendara Lain, Eh Malah Kena Hujat

Agendanya, memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di musim penghujan, serta mengecek kelancaran sistem peringatan dini (early warning system).

Kedatangan Puan disambut Kepala BMKG Andi Eka Sakya yang sebelumnya telah berkoordinasi terkait antisipasi dalam menghadapi bencana banjir dan tanah longsor saat musim penghujan.

Waspada Bahaya Diare pada Anak! Kenali Gejalanya Segera!

Data BMKG menyebutkan bahwa perkiraan musim hujan pada tahun 2016 dimulai pada Agustus hingga November, dengan intensitas sangat deras dan berpotensi menimbulkan bencana.

“Saya datang ke BMKG ini untuk mengecek sekaligus memastikan bahwa BMKG telah siap dalam menghadapi datangnya musim hujan di tahun ini, yang diperkirakan berintensitas sangat deras serta berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor,” kata Puan dalam keterangan persnya.
 
Menurut Puan, dengan memastikan berjalannya sistem peringatan dini bencana, diharapkan kerugian ataupun korban yang timbul akibat bencana dapat ditekan seminimal mungkin. Untuk itu, peringatan dini bencana, kesiapsiagaan personal, kejelasan SOP penanganan bencana harus berjalan sesuai rencana.

Waspada Leptospirosis di Musim Hujan dan Banjir: Kenali Gejalanya Segera!

“Namun saya tetap berkeyakinan bahwa cara yang terbaik dalam meminimalisir kerugian atau korban bencana adalah dengan cara mencegah terjadinya bencana tersebut. Misalnya, kalau hujan kita tidak bisa cegah, maka yang kita cegah adalah penyebab longsor dan banjirnya,” ujarnya.

Di kesempatan ini juga dijelaskan bagaimana simulasi dalam menghadapi gempa hingga penanganan apabila terjadi tsunami, kebakaran hutan, dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, perkembangan kondisi iklim di Indonesia, serta bagaimana merespon atau bertindak keteika peringatan dini bencana terjadi.

“Dengan adanya simulasi peringatan dini bencana, serta koordinasi yang sinergis antara pihak-pihak terkait seperti BNPB, BMKG, Basarnas, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah diharapkan dampak bencana dapat ditekan seminim mungkin,” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya