Penemuan Bahan Peledak di Bogor

Bahan Peledak di Bogor Terkait Noordin M Top?

VIVAnews - Sejumlah bahan peledak ditemukan di Cimapar, Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat pada Rabu 12 Agustus 2009 malam. Bahan-bahan peledak itu ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Bojong, RT 04/06, Kelurahan Cimapar.

Terkait dengan penemuan bahan-bahan peledak itu, Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishak mengatakan penemuan bahan peledak itu diawali dari laporan masyarakat. Atas laporan tersebut polisi meluncur ke lokasi.

"Ditemukan beberapa macam bahan peledak, ada 12 kilogram sulfur, nitrat, dan sebagainya. Dan ada satu jerigen asam cuka dan beberapa zat lain, semua disita dan diteliti oleh tim Densus 88 apa ada kaitannya dengan bahan peledak atau bom," kata Sulistyo di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2009.

Siapa pemilik bahan-bahan peledak itu, masih diselidiki. Apakah mirip bom Jatiasih? "Kita belum bisa menyatakan sama masih dilakukan penelitian di laboratorium forensik" kata Sulistyo.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Demikian pula dengan dugaan bahan-bahan peledak itu terkait jaringan Noordin M Top. 

"Dari situ kita lebih waspada. [Apalagi] diantara warga ada yang mengaku melihat wajah satu diantara 11 pelaku yang dirilis Polri," tambah dia.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Wilayah Bogor (Kapolwil), Komisaris Besar Agung Sabar Santoso mengatakan wilayahnya, Bogor, diduga salah satu daerah sasaran teroris untuk membangun jaringan baru.

"Adanya temuan bom di daerah Cimahpar dan bomber JW Marriott, mengindikasikan ada jaringan teroris di wilayah Bogor," kata dia saat ditemui di Markas Polwil Bogor, Jawa Barat, Kamis, 13 Agustus 2009.

Jika benar temuan bahan-bahan peledak di Bogor terkait jaringan Noordin M Top, itu membuktikan jaringan itu belum mati pasca penggerebekan di Temanggung dan Kompleks Puri Nusaphala, Jati Asih, Bekasi.

Saat itu, polisi menembak dua anggota komplotan Noordin, Aher Setiawan (28) dan Eko Joko Santoso (27). Polisi menemukan bahan-bahan peledak dalam jumlah besar, sekitar 120 kilogram.

Polisi juga mengklaim menggagalkan rencana jahat kelompok Noordin M Top, yakni meledakan Istana Negara dan kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Sumber mengatakan meski digrebek Densus 88, ancaman terhadap SBY masih tinggi. "Mereka akan terus mencoba. Penyergapan polisi tentu memperlambat kerja mereka, tapi itu tidak akan menghentikan mereka," tambah dia.

Berita Terfavorit

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

1. Kisah Remaja yang Berhasil Kabur dari Jaringan Ibrohim

2. Kaburnya Calon Pengantin dari Sarang Teroris

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah

3. Ada Calon Bomber yang Sudah Bertemu Ibrohim

4. Penjaga Makam Dilarang Gali Kubu Ibrohim

5. Mengapa Warga Cililitan Tolak Jenazah Ibrohim

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya