Anggota TNI Diduga Jadi Pengikut Kanjeng Dimas

Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng saat digiring petugas di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya, pada Rabu, 28 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya, bersama Kepolisian RI, ikut menyelidiki kasus pembunuhan dan penipuan di Padepokan Kanjeng Dimas pimpinan Taat Pribadi. Penyelidikan berlangsung setelah berhembus kabar ada oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) bergabung di padepokan tersebut.

Kasasi Ditolak, Dimas Kanjeng Tetap Divonis 18 Tahun Penjara

Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/Brawijaya, Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki informasi adanya oknum TNI yang bergabung dan bahkan menjadi pelatih keamanan di Padepokan Kanjeng Dimas.

"Kami akan selidiki informasi itu. Kami terus berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk penanganan masalah ini," kata Brigjen Rahmad di Markas Kodam V/Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu sore, 28 September 2016.

Kasus Dimas Kanjeng Belum Usai, Ada Uang Dolar Zimbabwe

Kodam juga akan menggali informasi apakah selama ini Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng memamerkan tokoh dan atribut TNI untuk meyakinkan pengikutnya.

Sampai saat ini, ia mengaku belum tahu ada tidaknya keterlibatan anggota TNI di kasus tersebut. "Kalau terbukti ada, akan kami tindak sesuai pelanggarannya," tegas Rahmad.

Terungkap, Alasan Dimas Kanjeng Buat Video Keluarkan Uang

Taat Pribadi ditangkap dan ditahan di Polda Jatim karena disangka membunuh dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Ia diduga memerintahkan sepuluh anak buahnya untuk mengeksekusi kedua korban.

Selain soal pembunuhan, Taat juga patut diduga melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang secara gaib. Kasus ini jadi heboh karena pengikut atau korban Taat puluhan ribu orang. Bukan hanya orang awam, intelektual sekelas Marwah Daud Ibrahim juga bergabung di padepokan asuhan Taat.

Marwah bahkan jadi ketua yayasan di padepokan tersebut. Taat tetap bersikukuh memiliki kemampuan menggandakan uang. Cuma, ketika diminta mempraktikkan, dia mengaku tidak bisa dengan dalih tidak fokus.

"Insya Allah bisa (menggandakan uang). (Caranya) dengan ilmu," kata dia Rabu tadi pagi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya