Pangdam Akui Ada TNI dan Polisi Pengikut Dimas Kanjeng

Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng saat digiring petugas di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya, pada Rabu, 28 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana, mengatakan bahwa ada anggota TNI dan Kepolisian RI (Polri) yang menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Oleh institusi masing-masing, mereka kemudian dibina karena dianggap menjadi korban.

Kasus Dimas Kanjeng Belum Usai, Ada Uang Dolar Zimbabwe

"Saya tidak akan menutupi. Di situ (Padepokan Dimas Kanjeng) ada anggota TNI dan Polri aktif terlibat jadi pengikut. Satu ada yang pangkatnya kolonel. Mereka juga korban, sama dengan pengikut yang lain," kata Mayjen Sukadana di rumah dinasnya di Jalan Raya Darmo Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam, 30 September 2016.

Sebetulnya, Sukadana mengaku sudah menerima informasi adanya indikator berbahaya di Padepokan Dimas Kanjeng sejak beberapa bulan lalu.

Polisi Gerebek Rumah Diduga Markas Aliran Sesat di Semarang

"Agustus (2016) lalu, saya menerima informasi dari Asintel (Asisten Intelijen) bahwa ada yayasan di Probolinggo yang bermasalah," lanjutnya.

Akibat ada anggota TNI jadi pengikut, dia lalu memerintahkan anak buahnya di kesatuan si anggota yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng agar melakukan pembinaan.

5 Aliran Sesat dengan Ajaran Paling Gila Sepanjang Sejarah

"Karena mereka korban, maka kami langsung melakukan langkah pembinaan," ujar Sukadana.

Pada Agustus itu pula, Sukadana berkoordinasi dengan Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Anton Setiadji, membicarakan terkait Padepokan Dimas Kanjeng termasuk adanya anggota TNI dan Polri aktif di padepokan tersebut.

"Pak Anton bilang, yayasan ini bermasalah. Di situ ada anggota TNI dan Polri. Sepertinya anggota kita diambil untuk memperkuat padepokan," tuturnya.

Sukadana memastikan, tidak ada anak buahnya yang masih aktif terlibat dalam dugaan pembunuhan dua pengikut Dimas Kanjeng, Abdul Gani dan Ismail Hidayat. Namun dia menerima informasi adanya pensiunan dan pecatan TNI di kasus tersebut.

"Pecatan dari kesatuan mana, saya tidak tahu," ucapnya.

Secara terpisah, Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji menegaskan bahwa institusinya akan melakukan penindakan tegas jika ada anggota Polri terlibat aktif di Padepokan Dimas Kanjeng.

"Kalau ada anggota Polri terlibat, pasti akan ditindak," ujarnya.

Taat Pribadi atau Dimas Kanjeng ditangkap oleh petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim pada Kamis, 22 September 2016.

Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Kini Dimas juga resmi tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya