Seorang Korban Erupsi Sinabung Tewas dalam Unjuk Rasa Ricuh

Gunung Sinabung
Sumber :
  • ANTARA/Irsan Mulyadi

VIVA.co.id - Ratusan warga korban erupsi Gunung Sinabung berunjuk rasa di kantor Bupati Karo, Sumatera Utara, pada Selasa, 18 Oktober 2016. Mereka menuntut agar dana relokasi tahap kedua segera dicairkan.

AKBP Ferikson Dapat 2 Jahitan Buntut Dipukul Mahasiswa Papua

Namun demonstrasi itu berakhir kericuhan dan mengakibatkan seorang warga tewas. Korban diketahui bernama Sartono Sembiring (61 tahun), Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo. Jenazahnya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Ester Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Komisaris Besar Polisi Rina Sari Ginting, menjelaskan bahwa pengunjuk rasa yang berjumlah 300 orang itu mempertanyakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat yang belum mencairkan dana relokasi.

Sejak 2010, 656 Orang Menghuni Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat

Ketidakjelasan soal dana itu menimbulkan kemarahan warga. Pengunjuk rasa sempat saling dorong dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja setempat sehingga terjadi kericuhan.

“Salah satu warga atas nama Sartono Sembiring terjatuh dari lantai dua dan pingsan. Kemudian dibawa ke RSU Ester dan sesampai di rumah sakit, warga tersebut (Sartono) dinyatakan meninggal dunia," kata Rina dalam keterangan pers di Medan pada Selasa siang.

Teror 2 Peti Mati Diduga Terkait Pilkades, Polisi Turun Tangan

Warga tetap berunjuk rasa dan bertahan di kantor Bupati meski demonstrasi itu menewaskan seorang di antara mereka. "Sempat terjadi perusakan salah satu pintu kantor Bupati Karo dilakukan oleh warga dengan cara melempar dengan pot bunga," katanya.

Untuk menjaga keamanan agar tidak kembali terjadi kerusuhan dan kericuhan, ratusan personel Kepolisian Resor Karo diterjunkan ke kantor Bupati untuk mengendalikan massa. (ase)

Polisi menembaki dan menangkap pengunjuk rasa selama protes di Shanghai China

Berlangsung Ricuh, Polisi Seret dan Tangkapi Demonstran di China

Bentrokan tersebut terjadi karena adanya gelombang protes atas aturan penguncian COVID-19 di China secara ketat selama tiga tahun pandemi berlangsung.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2022