VIDEO: Presiden Dipaksa Urus yang Rp10.000

Presiden Joko Widodo saat penggerebekan kasus pungli Kemenhub, Selasa, 11 Oktober 2016.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Penasihat Indonesia Police Watch, Johnson Panjaitan meminta, semua pembantu Presiden Joko Widodo, untuk serius memberantas praktik pungutan liar (pungli) di semua instansi. Pasalnya, Presiden Jokowi sudah menjadikan praktik pungli yang terjadi di Tanah Air, menjadi masalah serius.

Viral Pungli di Trotoar Depan Gedung DPR, Heru Budi: Sudah Ditertibkan

"Kalau lihat pidatonya Pak Jokowi itu problemnya serius banget. Dari yang paling tinggi, sampai yang paling rendah," ujar Johnson dalam diskusi di Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa malam, 18 Oktober 2016.

Johnson juga mengaku heran, melihat reaksi sejumlah lembaga dan instansi yang tidak sebanding dengan pernyataan Presiden dalam menyikapi praktik pungli yang sudah berlangsung menahun.

Dewas Jatuhi Sanksi Berat untuk Tiga 'Bos' Pungli Rutan KPK, Sekaligus Minta Maaf Secara Terbuka

"Bahkan Presidennya, dalam kaca mata kita semua, dia dipaksa mengurus yang Rp10.000. Presiden RI dipaksa keadaan untuk mengurus yang Rp10 ribu. Itu pidatonya. Itu kan artinya, dia mewakili bangsa kita. Tapi reaksi kita, enggak seperti melahirkan KPK. Kita bikin surat edaran, enggak ada yang ngomong darurat," tuturnya.

"Kalau pungli ini mau diberantas, apakah kita harus mendirikan lembaga baru. Atau kita mau mempercayakan ini semua kepada polisi. Yang juga terseok-seok di internal. Bahkan Polda Metro Jaya nomor satu, paling tinggi punglinya," tuturnya.

KPK Periksa 19 Napi Korupsi soal Kasus Pungli Rutan, Usut Penggunaan Ponsel untuk Pesan Makan


Saksikan pernyataan Johnson selengkapnya di video ini

Ilustrasi pungli.

Cegah Pungli di Tempat Wisata Selama Musim Mudik, Pemerintah Telah Siapkan Sanksi Tegas

Kemenparekraf telah menyiapkan platform Sisparnas. Platform tersebut akan menggambarkan secara real time di sejumlah destinasi untuk mencegah adanya pungli.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024