Menlu Retno Tiba di Rumah Duka Ayahnya, Salami Para Pelayat

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyalami para pelayat di rumah duka
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Kamis siang tiba di rumah duka ayahnya di Jalan Borobudur Utara Gg. XX No. 8 RT 5 RW 4 Manyaran, Semarang, sekira pukul 12.30 WIB. Ayah Menlu Retno, bernama Moch Sidik, meninggal dunia pagi tadi di usia 82 tahun.

ASPINA Belanda Diluncurkan, Bagaimana Prospeknya bagi Ekonomi RI

Pantauan VIVA.co.id, Menlu Retno yang mengenakan pakaian serba hitam menyalami satu persatu pelayat yang ada di depan rumah ayahandanya. Retno langsung bertolak ke Semarang setelah sebelumnya berada di Bali untuk membuka acara Indian Ocean Rim Asociation (IORA).

Setelah menyalami seluruh pelayat yang duduk di depan rumah, tak banyak kata yang diucapkan Retno. Didampingi empat adiknya, Retno yang merupakan anak sulung almarhum, langsung masuk untuk melihat langsung jenazah ayahandanya.

RI Bicara Tegas di OKI Minta Tanggung Jawab Bantu Rakyat Afghanistan

Di sisi lain, sejumlah pelayat kini terus berdatangan di rumah duka, tak terkecuali sejumlah pejabat pemprov Jawa Tengah dan Kota Semarang. Mereka di antaranya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Abiyoso Seno Aji, Dandim 0733/ BS Semarang Kolonel Infantri Zaenul Bahar, dan sejumlah tokoh lain.

Lantunan ayat suci Alquran juga terdengar mengalun setelah Menlu Retno tiba di rumah duka. Selain itu, puluhan karangan bunga terus berdatangan dan berjejer di gang masuk menuju rumah duka.

Menlu Retno Sebut Indonesia Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai

Sementara itu, adik ketiga Menlu Retno, Tri Laksono mengenang ayahandanya sebagai sosok yang selalu memacu semangat keluarganya. Meskipun di tengah penyakit gula, namun sang ayah tetap menyempatkan membimbing anak-anak, tak terkecuali kepada Menlu Retno di Jakarta.

"Bapak itu orangnya humble. Malah kita anggap beliau sebagai teman sharing selama ini. Selain sabar juga mudah begaul," kata Tri di rumah duka.

Tri mengakui, sebelum berpulang, ayahanda memang tak sempat memberikan pesan terakhir. Akan tetapi, pesan itu sudah diberikan lewat sikap sang ayah yang ditunjukkan hingga detik akhir usianya.

"Itu yang kita ikuti, point yang diingat keluarga besar adalah bapak pekerja keras dan tak pernah menyakiti orang," ujarnya.

Moch Sidik meninggal setelah menderita penyakit gula. Mantan veteran tentara pelajar Indonesia itu meninggalkan lima anak. Ayahanda Menlu Retno Marsudi itu meninggal saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang sekira pukul 05.30 pagi tadi.

"Sebenarnya tidak ada yang dirasakan bapak. Karena memang sudah sepuh (tua). Subuh tadi merasakan sesak nafas, lalu dibawa ke RS malah sudah meninggal, " katanya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya