Istana Gelar Panggung Sumpah Pemuda untuk Rakyat

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Jumat malam nanti, Istana Negara akan menggelar peringatan 88 tahun Sumpah Pemuda, dengan mengambil tema "Nusantara Berdendang". Acara akan digelar  pukul 19.00 WIB di halaman depan Istana Merdeka.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo dan seluruh jajaran Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara, dipastikan ikut berpartisipasi. Termasuk, masyarakat akan diberikan keleluasaan untuk menyaksikan acara ini dari dekat.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala menjelaskan, pergelaran ini mengedepankan unsur budaya dan seni. Acara ini juga ingin mendekatkan publik pada kehidupan Istana, dan menyegarkan kembali komitmen kebangsaan untuk generasi muda.

'Pemimpin Rambut Putih' Sowan ke Jokowi di Istana Negara Pagi Ini

"Bapak Presiden dulu pernah bilang, bahwa Istana itu bukan hanya institusi politik atau institusi kenegaraan atau institusi administrasi pemerintahan semata. Lebih dari pada itu, adalah tempat berkembangnya kebudayaan Indonesia, dan pada gilirannya tempat berkembangnya peradaban Indonesia," jelas Djumala, Jumat, 28 Oktober 2016.

Istana ingin mengingatkan kembali masyarakat kepada momentum sejarah 28 Oktober 1928, sebagai keputusan politik paling penting bagi kelahiran bangsa ini. Sehingga pada 1945, Indonesia bisa diproklamasikan menjadi negara merdeka.

Wamenaker Afriansyah Noor Bertemu Prabowo saat Hadiri Open House di Istana Negara

"Jadi inilah embrio kebangsaan kita," katanya.

Untuk pergelaran nanti malam, tiga panggung yang ada dibuat mencerminkan pilar kebangsaan dari sumpah pemuda, yakni satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

"Kan panggungnya di jalan. Di depan beliau nanti rakyat," kata Djumala.

Konsep yang baru dibicarakan sebulan lalu ini, menurut Djumala, sengaja diciptakan karena Jokowi ingin Istana tak terkesan angker bagi masyarakat.

Terutama karena selama ini Istana sebagai pusat kekuatan politik negara, sulit tersentuh masyarakat awam. "Passion beliau kepada budaya itu tinggi. Jangan melulu politik," lanjutnya.

Untuk itu, acara "Nusantara Berdendang" malam nanti ingin memberi kesan ke masyarakat luas, bahwa Istana bisa dinikmati semua pihak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya