- VIVA.co.id/ Afra Augesti
VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebar tenaga intelijen ke sejumlah titik di Jakarta menjelang unjuk rasa besar 4 November 2016. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan hal itu merupakan upaya TNI supaya unjuk rasa berjalan kondusif.
Para tenaga intelijen, bertugas mengumpulkan informasi seperti kekuatan dan karakteristik massa. Informasi, menjadi dasar untuk merumuskan strategi pengamanan aksi.
"Ini kami lakukan untuk menjamin rasa aman masyarakat," ujar Gatot usai menjadi inspektur apel gabungan 'Pengamanan Tahap Kampanye dalam Rangka Pilkada Serentak' di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.
Gatot mengatakan, strategi yang diambil misalnya menempatkan pasukan di tempat yang dianggap rawan. Pasukan, tidak hanya disiagakan di lokasi unjuk rasa. Dengan demikian, saat potensi gangguan muncul, TNI, bisa segera melakukan penanganan.
"Di tempat-tempat yang diperkirakan rawan sudah ada pasukan berjaga," ujar Gatot.
TNI dan Kepolisian RI sendiri menyiagakan personel gabungan yang jumlahnya antara 18.000 hingga 20.000 untuk mengamankan unjuk rasa. Jumlah tersebut memiliki kemungkinan bertambah mengingat jumlah peserta unjuk rasa yang besar. Dalam apel, Gatot dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Tito Karnavian meninjau langsung kesiapan pasukan mereka.
Laporan: Avra Augesti/Jakarta