- VIVA.co.id/Berton Siregar
VIVA.co.id – Sebanyak 18 orang tenaga kerja Indonesia yang tewas tenggelam di kecelakaan kapal di perairan Nongsa Batam Kepulauan Riau berhasil diidentifikasi oleh tim medis DVI (Disaster Victim Identification) Polri, Kamis, 3 November 2016.
Mengutip dari akun twitter milik Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, saat ini proses pencarian korban kecelakaan kapal itu masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di lokasi.
Setidaknya kata Sutopo, sudah ada 280 personel yang kini diterjunkan di lokasi untuk membantu melakukan pencarian. Belum ada laporan perkembangan terbaru soal jumlah korban selamat.
Evakuasi dilanjutkan pagi ini (3/11/2016). 280 personil gabungan dikerahkan di bawah komando Basarnas @jokowi @Pak_JK @BNPB_Indonesia pic.twitter.com/GD4bQ3U2ai
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) 2 November 2016
Posko DVI Polri didirikan untuk identifikasi korban kapal TKI tenggelam di Perairan Batam. 18 tewas sudah diidentifikasi @jokowi @Pak_JK pic.twitter.com/KGSmTSJrNl
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) 2 November 2016
101 penumpang kapal TKI tenggelam (98 penumpang dan 3 ABK) di Perairan Batam. 44 orang masih hilang. Arus kencang. @jokowi @Pak_JK pic.twitter.com/H6IXIf2aPw
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) 2 November 2016
Diketahui, dari total 101 orang yang ada di kapal, dengan rincian 98 TKI ilegal dan tiga awak. Sebanyak 39 orang berhasil ditemukan selamat, 44 orang hilang dan 18 lainnya meninggal dunia.
Kemenaker Siap Dampingi
Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja Indonesia memastikan akan melakukan pendampingan dan pemulangan para TKI yang menjadi korban tersebut.
"Ini tragedi kemanusiaan. Meski mereka TKI ilegal, harus kita bantu," ujar Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementrian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengakui, sejak kejadian itu dilaporkan. Pihaknya terus berkordinasi dengan BNPB, Tim SAR, kepolisian dan TNI terkait upaya pencarian dan penyelamatan para korban.
“Kami juga memastikan korban yang selamat mendapatkan perawatan hingga proses pemulangan,” kata Hery.