- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Memontum Hari Pahlawan pada Kamis, 10 Oktober 2016, dimaknai beragam oleh sejumlah tokoh di Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memaknai kepahlawanan masa kini bisa dengan sikap tegas memberantas praktik pungutan liar alias pungli.
"Meneladani kepahlawanan, ya, kita berikan pemerintahan yang bersih dan tidak korupsi. Lalu melayani dengan mudah, murah, cepat, dan kemudian bisa menghajar habis pungli. Kalau itu kita lakukan maka para pahlawan akan tersenyum. Kalau tidak, ya, menangis," kata Ganjar saat kunjungan kerja di Cilacap.
Ganjar berpendapat, layanan yang cepat kepada rakyat merupakan bentuk kepahlawanan masa kini yang wajib dilakukan. Pemerintah juga harus memutar otak untuk mengembangkan kreasi dan inovasi agar kesejahteraan bisa diwujudkan.
"Sejahtera, saya terjemahkan orang bisa sekolah dan kesehatannya cukup. Jika itu terwujud, pastinya rakyat pun tersenyum," ujarnya.
Mengenai perang terhadap pungli, Gubernur mengaku telah menyatakan komitmennya sejak lama. Pada awal menjabat, ia telah mengungkap praktik pungli di Jembatan Timbang, lalu membongkar pungli di kantor Samsat.
Ganjar mengaku juga mengungkap praktik pungli oleh oknum di Badan Pertanahan Negara. Pungli itu dilaporkan warga yang mengadukan kepadanya. Tapi sebelum itu ditindak lebih jauh, oknum pemungli dikabarkan telah mengembalikan uang hasil pungutannya.
"Dengan dia mengembalikan, dia mengakui. Artinya, ketika Presiden mengatakan (membentuk) Saber Pungli (Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar), dalam tingkat pelaksanaannya sebenarnya masih saja terjadi, dan yang melakukan enggak tobat-tobat. Nah, yang begini mestinya harus ditindak tegas," ujarnya.
Jawa Tengah, kata Ganjar, juga telah membentuk Tim Sapu Bersih Pungli sesuai instruksi Presiden. Tim itu tergabung dari unsur pemerintah, Kepolisian, Kejaksaan, dan masyarakat.
"Kita sangat perlu Tim Saber Pungli ini, kalau istilah saya tim kopasus; komando pasukan khusus yang mengejar; merespons, dan langsung menindak pungli.”
(mus)
