BMKG Yogyakarta Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu Tsunami

Ilustrasi tsunami.
Sumber :
  • Maxwell.syr

VIVA.co.id – Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai selatan Jawa diresahkan dengan isu akan terjadinya bencana tsunami. Kabar itu mengemuka setelah dalam beberapa pekan terakhir ini gempa terjadi di Samudera Hindia dan Malang.

BMKG Ungkap 12 Fakta tentang Gempa Bawean, Masyarakat Diminta Waspada Nomor 6 dan 8

Namun, isu itu dibantah oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta. Menurut Kepala BMKG Yogyakarta, Nyoman Sukanta, masyarakat tak perlu terpancing informasi yang sumbernya tidak jelas.

"Sampai hari ini tidak ada ilmu atau alat yang memprediksi kapan terjadinya gempa bahkan yang berpotensi menyebabkan tsunami sehingga masyarakat tidak perlu resah berlebihan," kata Sukanta, Senin, 21 November 2016.

Gempa Bumi Magnitudo 5,7 Guncang Bayah Banten

Sukanta mengakui, sejak awal bulan November 2016 memang telah terjadi sembilan kali aktivitas gempa bumi di zona selatan Pulau Jawa.

"Juga ada dua kejadian gempa bumi di antaranya menimbulkan kerusakan, yaitu gempa bumi Pengalengan, Jawa Barat, 6 November 2016 dan gempa bumi Malang, Jawa Timur, 16 November 2016," katanya menambahkan.

10 Badai Paling Merusak dalam Sejarah, Ada yang Menyebabkan 2.000 Orang Tewas

Sukanta menjelaskan, gempa bumi akhir-akhir ini bukan merupakan indikasi akan terjadinya peristiwa gempa bumi besar. Aktivitas gempa bumi di zona selatan Jawa hingga saat ini masih tergolong wajar, karena zona selatan Pulau Jawa memang berdekatan dengan subduksi lempeng aktif.

Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Pulau Jawa dengan laju 74 mm/tahun yang berdampak kepada tingginya aktivitas gempa bumi di selatan Jawa.

"Banyaknya aktivitas gempa bumi merupakan manifestasi pelepasan energi agar tidak terjadi akumulasi tegangan yang dapat memicu terjadinya gempabumi besar," ujarnya menerangkan.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, banyak isu akan terjadi gempa bumi besar dan tsunami, hingga saat ini tidak ada satu pun yang terbukti benar.

"Untuk itu warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya